Ukraina Terima Roket Canggih AS, Rusia: Amerika Menuju Perang Dunia III

Jum'at, 24 Juni 2022 - 09:16 WIB
loading...
Ukraina Terima Roket...
M142 High Mobility Artillery Rocket Systems (HIMARS), sistem roket canggih AS yang dipasok ke Ukraina untuk melawan invasi Rusia. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Ukraina telah menerima tahap pertama sistem roket canggih M142 High Mobility Artillery Rocket Systems (HIMARS) dari Amerika Serikat (AS) pada Kamis.

Pejabat Rusia mengatakan tindakan Amerika sama halnya menuju Perang Dunia III dan Kedutaan Amerika di Kiev akan menjadi target militer Moskow.

“Musim panas akan menjadi panas bagi penjajah Rusia. Dan yang terakhir untuk beberapa dari mereka,” kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov di Twitter, menyambut senang pasokan HIMARS dari Washington.

HIMARS memberi pasukan Ukraina kemampuan untuk menyerang artileri Rusia dari jarak 45 hingga 50 mil dan menambah kotak peralatan senjata yang telah disediakan Barat untuk militer negara itu, yang meliputi drone, rudal anti-tank Javelin, rudal anti-pesawat Stinger, kendaraan taktis, dan ribuan senjata ringan.



Setelah AS mengumumkan transfer empat HIMARS ke Ukraina awal bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Barat bahwa mereka akan menyerang target baru di Ukraina.

Wakil Ketua Komite Pertahanan Duma Negara Rusia Yuri Shvytkin mengambil langkah lebih jauh dengan mengatakan bahwa transfer HIMARS ke Ukraina menggarisbawahi gerakan langkah demi langkah menuju Perang Dunia III di pihak Amerika Serikat.

“Anda perlu memahami bahwa kita harus merespons dengan keras. Menurut pendapat saya, hari ini reaksi juga harus terjadi di negara-negara yang memasok senjata. Dan bukan hanya untuk menghancurkan infrastruktur dan sebagainya, tetapi saya pikir pusat pengambilan keputusan utama adalah Kedutaan Besar AS," kata Shvytkin kepada outlet berita Rusia Lenta.ru.

"Saya pikir cepat atau lambat ini akan menjadi target Angkatan Bersenjata Rusia," ujarnya, yang dilansir Fox News, Jumat (24/6/2022).

Rebekah Koffler, mantan pejabat Badan Intelijen Pertahanan (DIA) dan penulis buku "Putin's Playbook: Russia's Secret Plan to Defeat America", mengatakan bahwa Rusia tidak akan pernah dengan sengaja menargetkan Kedutaan Besar AS di Kiev, tetapi dia tidak mengesampingkan kemungkinan mementaskan 'kesalahan'.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1264 seconds (0.1#10.140)