ACT dan FORJIM Kecam Penembakan Jurnalis Aljazeera oleh Pasukan Israel

Selasa, 21 Juni 2022 - 19:08 WIB
loading...
ACT dan FORJIM Kecam...
ACT dan FORJIM mengecam penembakan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh oleh pasukan Israel. Foto/Ilustrasi/ACT
A A A
JAKARTA - Pada Rabu (11/5/2022), Shireen Abu Akleh, jurnalis senior Al Jazeera asal Palestina meninggal dunia usai ditembak di wajah oleh pasukan Israel . Abu Akleh ditembak saat ia tengah meliput serangan yang dilakukan pasukan Israel ke penduduk di Kota Jenin, Tepi Barat, bersama timnya.

Menanggapi kasus tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Forum Jurnalis Muslim (FORJIM) menyatakan pihaknya mengutuk keras tindakan brutal tentara zionis yang menembak Abu Akleh. ACT bersama Forjim sepakat bahwa pembunuhan terhadap jurnalis berusia 51 tahun tersebut menggambarkan kebiadaban Israel.

Ketua Umum FORJIM Dudy S. Takdir mengatakan, aksi yang dilakukan pasukan Israel tersebut tidak bisa ditoleransi. Selain melakukan pelanggaran HAM berat, perbuatan tersebut telah melanggar Hukum Humaniter Internasional, di mana seharusnya jurnalis harus dilindungi dari segala jenis serangan militer.

"Ini kejahatan yang sangat keji dan jelas-jelas melanggar hukum humaniter internasional. Setiap insan pers yang bertugas dan apalagi sudah menggunakan identitas pers, tidak boleh menjadi sasaran kekerasan oleh pihak mana pun," kata Dudy ketika mengunjungi kantor ACT di Jakarta Selatan.

Baca juga: Israel Kembali Desak Palestina Serahkan Peluru yang Menewaskan Abu Akleh

Lebih lanjut, Dudy menjelaskan, penembakan atau serangan dalam bentuk lainnya terhadap jurnalis oleh pasukan Israel memang kerap terjadi di Palestina. Berdasarkan data yang dihimpun FORJIM, ada puluhan jurnalis Palestina yang meninggal akibat serangan Israel sejak tahun 2001.

"Sementara pada tahun 2021 kemarin, Israel melancarkan serangan udaranya ke kantor media Aljazeera dan Associated Press (AP) di Gaza. Ini menjadi rentetan serangan Israel ke insan pers pada tahun tersebut, dan upaya mereka memutus informasi agar masyarakat internasional tidak bisa mengetahui apa yang telah Israel lakukan di Gaza," jelas Dudy.

Sementara itu, Andi Noor Faradiba dari tim Global Humanity Network ACT menyatakan, penembakan Abu Akleh adalah bukti bahwa pasukan Israel tidak pernah pandang bulu dalam melakukan serangannya. Bukan hanya jurnalis, bahkan warga sipil yang masih anak-anak, disebut Faradiba, juga kerap menerima serangan Israel.

Baca juga: Kutuk Pembunuhan Abu Akleh Oleh Isrel, Ratusan Selebriti Kecam Standar Ganda Barat

"Padahal Abu Akleh sendiri memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat. Namun karena ia tidak berdiri di sana mendukung Israel, maka pasukan Israel telah melabeli dirinya sebagai seorang musuh. Jadi melihat apa yang dilakukan Israel bukan hanya persoalan agama. Tapi ini adalah permasalahan kemanusian yang sangat besar," ucap Faradiba.

Faradiba pun mengajak seluruh masyarakat untuk menyatukan suara, memberikan dukungannya untuk kemerdekaan Palestina. Salah satu dukungan bisa diberikan dengan sedekah terbaik Sahabat Dermawan melalui ACT. Berbagai program kemanusiaan telah ACT gaungkan sebagai ikhtiar mengurangi penderitaan warga Palestina sekaligus memperjuangkan kemerdekaannya.

"Pada bulan Ramadan lalu misalnya. Palestina menjadi satu dari belasan negara yang banyak menerima bantuan dari dermawan melalui berbagai program ACT. Dari mulai bantuan medis, pangan, air bersih paket iftar, hingga penyaluran zakat. Namun, ACT tidak bisa sendiri. Perlu kekuatan civil society untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina. Bagi Sahabat Dermawan yang ingin ikut andil mendukung kesejahteraan warga Palestina dapat mengunjungi laman Indonesiadermawan.id/Palestination untuk memberikan sedekah terbaiknya," pungkas Faradiba.

Baca juga: Israel Identifikasi Senapan Tentaranya yang Diduga Pembunuh Shireen Abu Akleh

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
20 Jet Tempur Israel...
20 Jet Tempur Israel Bombardir Yaman, Balas Dendam karena Houthi Merudal Bandara Ben Gurion
Apakah Kebakaran Israel...
Apakah Kebakaran Israel Disengaja?
Panglima Israel Membangkang,...
Panglima Israel Membangkang, Tolak Perintah Netanyahu Serang Gaza Besar-besaran
Beda Jauh, Ini Perbandingan...
Beda Jauh, Ini Perbandingan Luas Kebakaran Israel vs Los Angeles
Kabinet Israel Sepakati...
Kabinet Israel Sepakati Serangan Luas ke Gaza
Permintaan Terakhir...
Permintaan Terakhir Paus Fransiskus: Kirim Mobil Paus untuk Tolong Anak-anak Gaza!
Cara Pakai Aplikasi...
Cara Pakai Aplikasi Deteksi Produk Israel, Mudah Banget!
Setujui Perluasan Serangan,...
Setujui Perluasan Serangan, Israel Ingin Rebut dan Kuasai Gaza
Dahsyatnya Badai Pasir...
Dahsyatnya Badai Pasir di Saudi, seperti Tembok Setinggi 2 Km Melaju 100 Km per Jam
Rekomendasi
Jonathan Frizzy Atur...
Jonathan Frizzy Atur Pengiriman Vape Obat Keras, Koordinir Kurir hingga Barang Lolos Bea Cukai
Dorong Kesejahteraan...
Dorong Kesejahteraan Petani, Legislator Partai Perindo Kupang Salomiel Arnius Buraen Soroti Dampak Abrasi di Sumlili
7 Perwira Tinggi TNI...
7 Perwira Tinggi TNI yang Batal Dimutasi, Salah Satunya Putra Try Sutrisno
Berita Terkini
Sekjen PBB kepada India...
Sekjen PBB kepada India dan Pakistan: Hindari Konfrontasi Militer yang Bisa Lepas Kendali!
20 Jet Tempur Israel...
20 Jet Tempur Israel Bombardir Yaman, Balas Dendam karena Houthi Merudal Bandara Ben Gurion
Ini Respons Donald Trump...
Ini Respons Donald Trump usai Gambarnya sebagai Paus Picu Kemarahan Katolik
Apakah Kebakaran Israel...
Apakah Kebakaran Israel Disengaja?
Dunia Sedang Tidak Baik-baik...
Dunia Sedang Tidak Baik-baik Saja, Kenapa Kecanduan Global pada Brand Mewah Terus Meningkat?
Profil Tariq Rodriguez,...
Profil Tariq Rodriguez, Jemaah Haji Asal Spanyol yang Berkuda ke Arab Saudi
Infografis
5 Negara Menolak Membantu...
5 Negara Menolak Membantu Padamkan Kebakaran Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved