Iran Hukum Gantung Ekstremis yang Dituduh Membunuh Ulama Syiah

Selasa, 21 Juni 2022 - 01:15 WIB
loading...
Iran Hukum Gantung Ekstremis yang Dituduh Membunuh Ulama Syiah
Iran Hukum Gantung Ekstremis yang Dituduh Membunuh Ulama Syiah. FOTO/FARS
A A A
TEHERAN - Iran pada Senin (20/6/2022) menggantung seorang ekstremis Sunni yang dijatuhi hukuman mati karena membunuh dua ulama Syiah dan melukai lainnya pada awal April.

Seperti dilaporkan AFP, seorang warga negara Uzbekistan berusia 21 tahun melakukan serangan penikaman pada 5 April di kuil Imam Reza yang menghormati salah satu tokoh paling dihormati umat Islam Syiah.



Pembunuhan itu terjadi selama bulan suci Ramadhan, ketika kerumunan besar jamaah berkumpul di kuil, di kota terbesar kedua di Iran, Mashhad.

"Hukuman mati terhadap Abdolatif Moradi dilakukan dengan cara digantung pagi ini, di hadapan sekelompok warga dan pejabat di penjara Vakilabad di Mashhad," kata Kepala Kehakiman provinsi Gholamali Sadeghi, dikutip oleh situs web pengadilan Mizan Online.

“Penyerang dituduh moharebeh ('perang melawan Tuhan', dalam bahasa Persia) menggunakan senjata untuk meneror penduduk di kuil dan bahkan di luarnya," tambah Sadeghi.

Penyerang menikam salah satu korban sebanyak 20 kali, kantor berita Tasnim melaporkan sebelumnya. Pada 7 Juni, pengadilan mengumumkan hukuman mati Moradi. Dilaporkan pula, pengacaranya telah mengajukan banding ke Mahkamah Agung.



Menurut media lokal, Moradi memasuki Iran secara ilegal setahun sebelumnya dari Pakistan dan menetap di Mashhad, kota suci utama negara itu. Para pemimpin Iran menyalahkan "elemen takfiri" atas serangan itu. Istilah takfiri di Iran dan di beberapa negara lain merujuk pada kelompok radikal Sunni.

Salah satu ulama, Mohammad Aslani, meninggal seketika, sedangkan kematian yang kedua, Sadegh Darai, diumumkan dua hari kemudian. Serangan itu terjadi beberapa hari setelah dua ulama Sunni ditembak mati di luar sebuah seminari di kota Gonbad-e Kavus, Iran utara.

Tiga tersangka dalam kasus itu, juga warga Sunni, ditangkap pada akhir April tetapi dikatakan "tidak memiliki hubungan dengan kelompok teroris", media pemerintah melaporkan pada saat itu.



Sunni membentuk antara lima dan 10 persen dari populasi Iran yang mayoritas Syiah dari 83 juta orang. Iran tahun lalu mencatat total eksekusi tahunan tertinggi dalam empat tahun, kelompok hak asasi Amnesty International mengatakan bulan lalu.

Dalam laporan tahunan dikatakan Iran mengeksekusi setidaknya 314 orang pada 2021, naik dari 246 pada 2020, sebagian besar karena kasus terkait narkoba.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1878 seconds (0.1#10.140)