Israel Bangun Aliansi Pertahanan Udara Timur Tengah di Bawah Sayap AS

Senin, 20 Juni 2022 - 20:08 WIB
loading...
A A A
Iran telah berulang kali menekankan operasi militernya bersifat defensif dan ditujukan untuk memerangi terorisme.

Iran telah menghindari pembalasan bahkan terhadap dugaan pembunuhan ilmuwan nuklir dan perwira militer Israel dalam beberapa tahun terakhir untuk menghindari memicu perang regional yang besar.

"Saya berharap kami akan mengambil langkah maju dalam aspek ini selama kunjungan penting Presiden Biden," ujar Gantz tentang pengaturan pertahanan udara.

Biden diperkirakan akan mendarat di Israel pada 13 Juli sebelum menuju ke Arab Saudi untuk pertemuan puncak regional para pemimpin dari negara-negara Teluk Arab, Mesir, Irak, dan Yordania.

Hanya segelintir dari 22 anggota Liga Arab yang telah menormalkan hubungan dengan Israel, termasuk Mesir dan Yordania (yang masing-masing melakukannya pada 1980 dan 1994).

Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko, menormalkan hubungan dengan Israel pada 2020 selama pertemuan diplomatik yang didorong pemerintahan Donald Trump.

Arab Saudi, pemimpin regional di antara negara-negara Teluk Arab, secara resmi menolak menormalkan hubungan dengan Negara Yahudi sampai masalah Palestina diselesaikan.

Namun, media melaporkan bulan lalu bahwa Washington diam-diam menengahi negosiasi antara Riyadh dan Tel Aviv untuk menormalkan hubungan.

Menurut laporan, kesepakatan berpusat di sekitar usulan transfer kontroversial sepasang pulau Mesir ke kendali Saudi.

Israel menyisihkan anggaran khusus USD1,5 miliar untuk serangan yang diusulkan terhadap program energi nuklir damai Iran tahun lalu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1179 seconds (0.1#10.140)