Rakyat Kolombia Pilih Presiden Sayap Kiri untuk Pertama Kali
loading...
A
A
A
BOGOTA - Gustavo Petro memenangkan pemilu presiden di Kolombia pada Minggu (19/6/2022) dengan lebih dari 50% suara dalam putaran kedua.
Dia mengalahkan raja konstruksi Rodolfo Hernandez, yang telah mengaku kalah. Petro akan menjadi pemimpin sayap kiri pertama dalam sejarah bangsa itu.
“Hari ini adalah hari perayaan bagi rakyat. Biarkan mereka merayakan kemenangan populer pertama,” tulis Petro di Twitter tak lama setelah hasilnya diumumkan.
Dia kemudian naik ke panggung di ibu kota dan berterima kasih kepada para pendukungnya.
“Kisah yang kita tulis hari ini adalah kisah baru bagi Kolombia, Amerika Latin, dan dunia. Kita tidak akan mengkhianati pemilih ini," ujar dia.
Presiden terpilih itu menambahkan dia ingin menjangkau ke seberang lorong untuk bekerja menyatukan negara.
“Kami ingin Kolombia, di tengah keragamannya, menjadi satu Kolombia, bukan dua Kolombia,” tutur dia.
Kolombia telah diganggu oleh pemberontakan sayap kiri dan masalah ekonomi selama beberapa dekade.
Petro sendiri bergabung dengan kelompok gerilya perkotaan M-19 pada usia 17 tahun.
Namun kemudian dia bersikeras bahwa dia seorang organisator, tidak pernah menjadi pejuang, menurut AFP.
Kemenangan Petro dipuji para pemimpin kiri lainnya di kawasan itu, termasuk presiden Meksiko, Argentina, Bolivia, Chili, Peru, Venezuela, Kuba, dan Honduras.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberi selamat kepada Petro, dengan mengatakan Washington siap bekerja dengan pemerintahnya untuk membangun "belahan bumi yang lebih demokratis dan adil."
Petro akan resmi menjadi presiden Kolombia pada 7 Agustus 2022.
Dia mengalahkan raja konstruksi Rodolfo Hernandez, yang telah mengaku kalah. Petro akan menjadi pemimpin sayap kiri pertama dalam sejarah bangsa itu.
“Hari ini adalah hari perayaan bagi rakyat. Biarkan mereka merayakan kemenangan populer pertama,” tulis Petro di Twitter tak lama setelah hasilnya diumumkan.
Dia kemudian naik ke panggung di ibu kota dan berterima kasih kepada para pendukungnya.
“Kisah yang kita tulis hari ini adalah kisah baru bagi Kolombia, Amerika Latin, dan dunia. Kita tidak akan mengkhianati pemilih ini," ujar dia.
Presiden terpilih itu menambahkan dia ingin menjangkau ke seberang lorong untuk bekerja menyatukan negara.
“Kami ingin Kolombia, di tengah keragamannya, menjadi satu Kolombia, bukan dua Kolombia,” tutur dia.
Kolombia telah diganggu oleh pemberontakan sayap kiri dan masalah ekonomi selama beberapa dekade.
Petro sendiri bergabung dengan kelompok gerilya perkotaan M-19 pada usia 17 tahun.
Namun kemudian dia bersikeras bahwa dia seorang organisator, tidak pernah menjadi pejuang, menurut AFP.
Kemenangan Petro dipuji para pemimpin kiri lainnya di kawasan itu, termasuk presiden Meksiko, Argentina, Bolivia, Chili, Peru, Venezuela, Kuba, dan Honduras.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberi selamat kepada Petro, dengan mengatakan Washington siap bekerja dengan pemerintahnya untuk membangun "belahan bumi yang lebih demokratis dan adil."
Petro akan resmi menjadi presiden Kolombia pada 7 Agustus 2022.
(sya)