Amerika Dukung Sikap Filipina di Laut China Selatan

Minggu, 19 Juni 2022 - 05:00 WIB
loading...
Amerika Dukung Sikap Filipina di Laut China Selatan
Amerika Dukung Sikap Filipina di Laut China Selatan. FOTO/Reuters
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mendukung Filipina dalam menyerukan protes pada China "untuk mengakhiri tindakan provokatifnya dan menghormati hukum internasional di Laut China Selatan ". Hal itu diungkapkan Departemen Luar Negeri, Jumat (17/6/2022).

Filipina pekan lalu mengajukan protes diplomatik baru terhadap kegiatan maritim China di dalam zona ekonomi eksklusif 200 mil (321 km) Manila.



Filipina menuduh China melakukan "penangkapan ikan secara ilegal", sementara kapal penjaga pantai China membayangi kapal Filipina dalam misi pasokan. Protea ini menambah lebih dari 300 pengaduan yang diajukan terhadap kegiatan Beijing di Laut China Selatan.

"China tidak memiliki hak untuk menangkap ikan, memantau, atau mengganggu kegiatan sah Filipina di dalamnya," tambahnya.

Kementerian mengatakan tindakan China terjadi di Second Thomas Shoal, yang diklaim oleh Beijing dan Manila dan terletak 105 mil laut (195km) dari provinsi Palawan Filipina.



"Amerika Serikat berbagi keprihatinan dengan Filipina," kata Departemen Luar Negeri AS, seperti dikutip dari Reuters.

"Tindakan ini adalah bagian dari tren provokasi RRT (Republik Rakyat China) yang lebih luas terhadap penuntut Laut China Selatan dan negara-negara lain yang beroperasi secara sah di kawasan itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam sebuah pernyataan.

Pada bulan November, Filipina membatalkan misi pasokan di atol setelah tiga kapal penjaga pantai China memblokir dan menggunakan meriam air di kapal pasokan.



Protes tersebut menggarisbawahi tantangan ke depan bagi Presiden terpilih Ferdinand Marcos, yang akan memiliki tindakan penyeimbangan yang rumit dalam mengejar hubungan ekonomi yang lebih kuat dengan China

China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan dan terus menegaskan kehadirannya di jalur air strategis, meskipun keputusan arbitrase pada tahun 2016 membatalkan klaim Beijing.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2234 seconds (0.1#10.140)