Sebut Terlu Dibesar-besarkan, Rusia Rilis Jumlah Tentara Asing yang Bertempur di Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Klaim Kiev bahwa puluhan ribu warga negara asing telah melakukan perjalanan ke Ukraina untuk bergabung dalam perang melawan Moskow dibesar-besarkan. Demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia .
Kementerian Pertahanan Rusia kemudian merilis apa yang diklaimnya sebagai jumlah akurat " tentara bayaran " yang bertempur di pihak Kiev, termasuk mereka yang tewas di medan perang.
Menurut statistik itu, total 6.956 warga asing dari 64 negara tiba di Ukraina untuk menjadi pejuang pro-Kiev antara 24 Februari dan 17 Juni.
"Sekitar 1.956 dari mereka telah tewas, sementara 1.779 telah meninggalkan negara itu," kata Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (18/6/2022).
Menurut angka Rusia, jumlah pejuang terbesar datang dari Polandia, dengan 1.831 warganya bergabung dengan barisan Ukraina. Negara Eropa Timur itu diikuti oleh Kanada, Amerika Serikat (AS), Rumania, dan Inggris dalam hal jumlah warga yang bepergian ke Ukraina untuk berperang. Antara 422 dan 601 orang datang dari masing-masing dari empat negara tersebut, klaim militer Rusia.
"Lebih dari 100 pejuang bergabung dengan pasukan Kiev masing-masing dari Georgia, Kroasia, Suriah, Belarusia, Prancis, Bosnia dan Herzegovina, Estonia, Albania, Lithuania dan Portugal," kata laporan itu.
Sebagian diakui berasal dari Kosovodengan 156 pejuang. Nigeria adalah sumber kombatan terbesar dari Afrika, dengan 85 di antaranya tiba dari negara itu untuk ambil bagian dalam pertempuran.
Secara umum, tentara dari negara-negara Eropa memiliki tingkat retensi yang lebih tinggi daripada rekan-rekan mereka dari bagian lain dunia, menurut data. Hampir 65% dari pejuang Polandia tetap di Ukraina, dibandingkan dengan 45% dari Kanada, dan kurang dari 17% dari Amerika.
Namun, itu tidak berlaku untuk setiap negara Eropa. Menurut angka, dari 36 warga negara Swedia yang pergi ke Ukraina, 30 telah pergi dan hanya satu yang masih berjuang. Dari 33 orang dari Republik Ceko, 14 telah meninggal dan 15 masih berada di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia kemudian merilis apa yang diklaimnya sebagai jumlah akurat " tentara bayaran " yang bertempur di pihak Kiev, termasuk mereka yang tewas di medan perang.
Menurut statistik itu, total 6.956 warga asing dari 64 negara tiba di Ukraina untuk menjadi pejuang pro-Kiev antara 24 Februari dan 17 Juni.
"Sekitar 1.956 dari mereka telah tewas, sementara 1.779 telah meninggalkan negara itu," kata Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (18/6/2022).
Menurut angka Rusia, jumlah pejuang terbesar datang dari Polandia, dengan 1.831 warganya bergabung dengan barisan Ukraina. Negara Eropa Timur itu diikuti oleh Kanada, Amerika Serikat (AS), Rumania, dan Inggris dalam hal jumlah warga yang bepergian ke Ukraina untuk berperang. Antara 422 dan 601 orang datang dari masing-masing dari empat negara tersebut, klaim militer Rusia.
"Lebih dari 100 pejuang bergabung dengan pasukan Kiev masing-masing dari Georgia, Kroasia, Suriah, Belarusia, Prancis, Bosnia dan Herzegovina, Estonia, Albania, Lithuania dan Portugal," kata laporan itu.
Sebagian diakui berasal dari Kosovodengan 156 pejuang. Nigeria adalah sumber kombatan terbesar dari Afrika, dengan 85 di antaranya tiba dari negara itu untuk ambil bagian dalam pertempuran.
Secara umum, tentara dari negara-negara Eropa memiliki tingkat retensi yang lebih tinggi daripada rekan-rekan mereka dari bagian lain dunia, menurut data. Hampir 65% dari pejuang Polandia tetap di Ukraina, dibandingkan dengan 45% dari Kanada, dan kurang dari 17% dari Amerika.
Namun, itu tidak berlaku untuk setiap negara Eropa. Menurut angka, dari 36 warga negara Swedia yang pergi ke Ukraina, 30 telah pergi dan hanya satu yang masih berjuang. Dari 33 orang dari Republik Ceko, 14 telah meninggal dan 15 masih berada di Ukraina.