Ledakan Guncang Kuil Sikh di Kabul
loading...
A
A
A
KABUL - Sebuah ledakan menghantam kuil Sikh di Kabul , menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan puluhan jemaah di Ibu Kota Afghanistan itu. Ledakan itu terjadi pada Sabtu (18/6/2022) dini hari dan tidak jelas apakah ada korban jiwa.
Seorang pejabat lokal di tempat kejadian, Gornam Singh, mengatakan kepada kantor berita Reuters ada hingga 30 orang di dalam kuil pada saat ledakan.
"Kami tidak tahu berapa banyak dari mereka yang hidup atau berapa banyak yang tewas," katanya.
" Taliban tidak mengizinkan kami masuk ke dalam, kami tidak tahu harus berbuat apa," tambah Singh seperti dilansir dari BBC.
Stasiun televisi lokal, Tolo, menayangkan rekaman yang menunjukkan gumpalan asap abu-abu tebal membubung dari daerah tersebut.
Bangunan itu adalah kuil Sikh terakhir yang tersisa di Ibu Kota Afghanistan, dan para pemimpin masyarakat baru-baru ini memperkirakan bahwa hanya 140 orang Sikh yang tersisa di negara yang mayoritas Muslim itu, turun dari 100.000 pada tahun 1970-an.
Serangan itu adalah yang terbaru menghantam kota itu sejak Taliban merebut kembali kendali atas Afghanistan tahun lalu.
Pada bulan Desember, lebih dari 20 orang tewas dan 16 lainnya terluka dalam serangan senjata dan bom di sebuah rumah sakit militer di kota itu.
Dan pada bulan April, enam orang terluka setelah sebuah granat dilemparkan ke sebuah masjid. Negara Islam Provinsi Khorasan (ISIS-K) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Seorang pejabat lokal di tempat kejadian, Gornam Singh, mengatakan kepada kantor berita Reuters ada hingga 30 orang di dalam kuil pada saat ledakan.
"Kami tidak tahu berapa banyak dari mereka yang hidup atau berapa banyak yang tewas," katanya.
" Taliban tidak mengizinkan kami masuk ke dalam, kami tidak tahu harus berbuat apa," tambah Singh seperti dilansir dari BBC.
Stasiun televisi lokal, Tolo, menayangkan rekaman yang menunjukkan gumpalan asap abu-abu tebal membubung dari daerah tersebut.
Bangunan itu adalah kuil Sikh terakhir yang tersisa di Ibu Kota Afghanistan, dan para pemimpin masyarakat baru-baru ini memperkirakan bahwa hanya 140 orang Sikh yang tersisa di negara yang mayoritas Muslim itu, turun dari 100.000 pada tahun 1970-an.
Serangan itu adalah yang terbaru menghantam kota itu sejak Taliban merebut kembali kendali atas Afghanistan tahun lalu.
Pada bulan Desember, lebih dari 20 orang tewas dan 16 lainnya terluka dalam serangan senjata dan bom di sebuah rumah sakit militer di kota itu.
Dan pada bulan April, enam orang terluka setelah sebuah granat dilemparkan ke sebuah masjid. Negara Islam Provinsi Khorasan (ISIS-K) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
(ian)