Ukraina Minta Evakuasi dari Pabrik Pupuk Azot di Severodonetsk

Selasa, 14 Juni 2022 - 19:34 WIB
loading...
Ukraina Minta Evakuasi...
Asap dari kebakaran membumbung di atas pabrik Azot di Severodonetsk, Republik Rakyat Luhansk. Foto/Sputnik/Viktor Antonyuk
A A A
KIEV - Rusia akan memberikan jalan keluar bagi warga sipil di pabrik pupuk Azot di kota Severodonetsk yang diperebutkan. Meski demikian, Moskow akan menggunakan rencana yang berbeda dengan yang diminta Kiev.

Pernyataan itu diungkapkan militer Rusia, Selasa (14/6/2022). “Proposal Ukraina mungkin merupakan upaya mengeluarkan tentara Ukraina yang terperangkap dari pabrik yang diblokade,” papar pernyataan militer Rusia.

Pernyataan Rusia mengatakan warga sipil di pabrik Azot digunakan sebagai "perisai manusia" oleh pasukan Ukraina yang berlindung di fasilitas itu.



Dikatakan ratusan non-pejuang telah dipaksa pindah ke benteng terakhir pasukan Ukraina di kota itu ketika pasukan Rusia dan sekutunya merebut daerah permukiman di Severodonetsk.



Kota ini diklaim oleh Republik Rakyat Lugansk (LPR) yang bersekutu dengan Rusia sebagai bagian dari wilayahnya.



"Pihak Ukraina menganggap posisi unit militernya tidak ada harapan, jadi kami menganggap permintaan untuk menyelamatkan warga sipil sebagai upaya mengeluarkan pasukan yang masih hidup dari blokade," ujar pernyataan militer Rusia.

Militer Rusia mengatakan situasinya tidak berbeda dengan apa yang terjadi di kota Mariupol, di mana pasukan Ukraina tetap diblokade di pabrik Azovstal selama berminggu-minggu sebelum menyerah kepada pasukan Rusia dan sekutu.

Militer Rusia mendesak pejabat Ukraina memerintahkan tentara mereka di Severodonetsk untuk meletakkan senjata dan menyerah juga.

Sementara itu, Rusia bersedia memberikan warga sipil jalan yang aman ke wilayah yang dikendalikan oleh Republik Rakyat Lugansk (LPR), asalkan pasukan Ukraina membiarkan mereka pergi.

Severodonetsk adalah salah satu dari segelintir tempat di wilayah yang diklaim LPR di mana pasukan Ukraina masih ada.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan pasukan negaranya dan milisi lokal menguasai lebih dari 90% wilayah republik itu.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2584 seconds (0.1#10.140)