Miliarder Muda Ini Sempat Sehari Kalahkan Kekayaan Jack Ma
loading...
A
A
A
BEIJING - Nama Colin Zheng Huang belakangan menjadi buah bibir di China. Betapa tidak, di usia yang terbilang masih sangat muda, 40 tahun, dia sempat mengejutkan lantaran menyerobot posisi Jack Ma sebagai orang terkaya kedua di negeri tersebut.
Uniknya, posisi prestisius itu diraihnya hanya sehari, tepatnya pada Senin (22/6/2020) kemarin. Berdasar data yang dilansir Forbes, status itu diduduki dengan modal kekayaannya yang mencapai USD45,4 miliar atau lebih besar USD1 miliar dari Jack Ma. Posisi puncak masih diduduki Ma Huateng, bos Tencent.
Namun, pundi-pundinya itu tidak bertahan lama karena harus menanggung kerugian. Sampai kemarin kekayaan Huang terus merosot sebanyak USD3 miliar atau menjadi USD42,4 miliar sehingga posisi runner up kembali dikuasai Jack Ma. Adapun posisi Huateng tidak bergeming sedikitpun, bahkan terus menguat. Kerugian yang ditelan Huang menjadi kerugian terbesar diantara para miliarder China.
Siapa Huang? Karier bisnisnya terbilang melesat secepat kilat. Pasalnya, dia baru mendirikan bisnis sendiri pada 2015 setelah melepas status kepegawaian di perusahaan teknologi Google Inc. Saat itu dia membuka bisnis e-commerce bernama Pinduoduo. Bisnisnya berjalan sukses dan mengantarkannya masuk dalam jajaran orang terkaya di China. (Baca: Fahri Sebut Tiket Jakarta-Lombok Lebih Murah Ketimbang Rapid Test)
Dalam lima tahun kiprahnya di dunia e-commerce, Pinduoduo berhasil mengalahkan JD.com sebagai ritel online terbesar kedua di China di belakang Alibaba. Popularitasnya kian meroket setelah China memberlakukan lockdown akibat virus corona (Covid-19) sehingga konsumen lebih banyak beraktivitas di internet.
Saham Pinduoduo juga naik dua kali lipat pada semester awal tahun ini dibandingkan semester awal tahun lalu. Berdasarkan laporan Cai xin Global, pangsa pasar Pinduoduo meningkat tajam pada bulan ini menyusul gencarnya promosi belanja tahunan. Jumlah ordernya disebut melampaui 1,1 miliar dalam sehari.
Saat ini Pinduoduo memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD104 miliar dengan pelanggan aktif mencapai 628 juta akun. Huang mempunyai saham sebesar 45% di perusahaan itu yang mengantarkannya masuk dalam jajaran atas orang terkaya di China. Dia bahkanmenjadi orang terkaya ke-23 di dunia pada bulan ini.
Namun, seperti dilansir Asia Times, Pinduoduo masih jauh dari kata sukses secara bisnis. Faktanya, Pinduoduo mengalami kerugian bersih sebesar USD581,8 juta pada kuartal pertama (Q1) 2020. Kenaikan Huang ke panggung miliarder juga mengundang berbagai reaksi dari para pengguna internet di China.
“Pinduoduo dikenal sejak awal sebagai platform penjualan barang-barang bajakan,” kata seorang warga China yang tak mau disebutkan namanya. Sejumlah warga China yang lain juga mengungkapkan pernyataan serupa. Mereka tidak menyangka Pinduoduo akan sesukses sekarang hingga menyaingi Alibaba. (Baca juga: PSBB Dilonggarkan, 73% Orang Indonesia Bersiap Laukan Perjalanan Lagi)
Berdasarkan laporan Next Shark, Huang membangun bisnisnya berdasarkan pengalaman hidup dan hobi, juga skill ketika bekerja di Google sejak 2004. Dia melihat peluang setelah mengobservasi persaingan bisnis antara Ali baba dan Tencent sehingga terbenak untuk menciptakan layanan antara e-commerce dan game.
Pada 2015, Huang berhasil menggalang dana hingga USD8 juta dan mendirikan Pinduoduo sebulan kemudian. Satu di antara pembeda Pinduoduo dengan e-commerce lainnya ialah pendekatan sosial. Di Pinduoduo, pembeli dapat melakukan belanja secara kolektif dengan diskon tinggi. Mereka juga dapat bergosip.
Pinduoduo telah berhasil memasuki kompetisi dan mulai mengancam dominasi Tencent dan Alibaba. Saat ini Pinduoduo diharapkan dapat mencatat catatan keuangan dan jumlah pembeli yang konsisten. Sebab, Tencent dan Alibaba sudah memiliki pangsa pasar yang besar, tidak hanya di China, tapi juga di Asia.
Selain itu, Tencent dan Alibaba juga sangat gencar melakukan akuisisi di berbagai sektor. Tencent membeli saham induk perusahaan Snapchat, Snap, sebesar 12% setelah memboyong saham Tesla dan Activision. Saham Tencent telah meningkat dua kali lipat pada 2018 menyusul tingginya kepercayaan investor. (Baca juga: Pengusaha Beras Sesalkan Ada Oknum di Bantuan Sosial Sembako)
Dalam kategori nilai pasar, Tencent telah melampaui Facebook setelah perusahaan teknologi Asia itu memiliki valuasi di atas USD500 miliar. Nilai kapitalisasi pasar Tencent juga mencapai USD519,4 miliar. Padahal, Tencent baru melakukan IPO di Hong Kong pada 2004 dengan 3,70 dolar Hong Kong per lembar.
Tencent merupakan perusahaan yang fokus pada bisnis gaming, media sosial, berita, dan konten. Game mobile dan online merupakan faktor kunci kesuksesan bisnis Tencent. Game menyumbangkan USD4 miliar dalam pendapatan mereka. Pada 2016 Tencent mengakuisisi firma Supercell, pembuat Clash of Clans .
Seperti Tencent, Alibaba juga merupakan perusahaan raksasa. Melalui Alibaba yang didirikan pada 1999, Jack Ma secara tidak langsung telah mentransformasi sistem transaksi dan belanja di China. Inovasi itu membawa Jack Ma menjadi orang kedua terkaya di China dengan kekayaan bersih USD44 miliar. (Lihat videonya: Heboh! Pemuda di Lombok Nikahi Dua Gadis Sekaligus)
Alibaba lalu meluncurkan Alipay, layanan pembayaran online, untuk memfasilitasi transaksi mengingat kartu kredit tidak populer di China. Alibaba pun kini berkembang menjadi perusahaan e-commerce, online banking, cloud computing, media digital, hiburan, dan pers setelah mengakuisisi South China Morning Post.
Jack Ma telah mengundurkan diri dari posisi CEO pada September 2019 demi mewujudkan aksi sosial di bidang pendidikan. Dalam beberapa konferensi, Jack Ma sering menegaskan tidak ingin menghabiskan hidupnya di perusahaan. Dia akhirnya memilih pensiun dan kembali mengajar seperti dulu sebelum jadi miliarder. (Muh Shamil)
Uniknya, posisi prestisius itu diraihnya hanya sehari, tepatnya pada Senin (22/6/2020) kemarin. Berdasar data yang dilansir Forbes, status itu diduduki dengan modal kekayaannya yang mencapai USD45,4 miliar atau lebih besar USD1 miliar dari Jack Ma. Posisi puncak masih diduduki Ma Huateng, bos Tencent.
Namun, pundi-pundinya itu tidak bertahan lama karena harus menanggung kerugian. Sampai kemarin kekayaan Huang terus merosot sebanyak USD3 miliar atau menjadi USD42,4 miliar sehingga posisi runner up kembali dikuasai Jack Ma. Adapun posisi Huateng tidak bergeming sedikitpun, bahkan terus menguat. Kerugian yang ditelan Huang menjadi kerugian terbesar diantara para miliarder China.
Siapa Huang? Karier bisnisnya terbilang melesat secepat kilat. Pasalnya, dia baru mendirikan bisnis sendiri pada 2015 setelah melepas status kepegawaian di perusahaan teknologi Google Inc. Saat itu dia membuka bisnis e-commerce bernama Pinduoduo. Bisnisnya berjalan sukses dan mengantarkannya masuk dalam jajaran orang terkaya di China. (Baca: Fahri Sebut Tiket Jakarta-Lombok Lebih Murah Ketimbang Rapid Test)
Dalam lima tahun kiprahnya di dunia e-commerce, Pinduoduo berhasil mengalahkan JD.com sebagai ritel online terbesar kedua di China di belakang Alibaba. Popularitasnya kian meroket setelah China memberlakukan lockdown akibat virus corona (Covid-19) sehingga konsumen lebih banyak beraktivitas di internet.
Saham Pinduoduo juga naik dua kali lipat pada semester awal tahun ini dibandingkan semester awal tahun lalu. Berdasarkan laporan Cai xin Global, pangsa pasar Pinduoduo meningkat tajam pada bulan ini menyusul gencarnya promosi belanja tahunan. Jumlah ordernya disebut melampaui 1,1 miliar dalam sehari.
Saat ini Pinduoduo memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD104 miliar dengan pelanggan aktif mencapai 628 juta akun. Huang mempunyai saham sebesar 45% di perusahaan itu yang mengantarkannya masuk dalam jajaran atas orang terkaya di China. Dia bahkanmenjadi orang terkaya ke-23 di dunia pada bulan ini.
Namun, seperti dilansir Asia Times, Pinduoduo masih jauh dari kata sukses secara bisnis. Faktanya, Pinduoduo mengalami kerugian bersih sebesar USD581,8 juta pada kuartal pertama (Q1) 2020. Kenaikan Huang ke panggung miliarder juga mengundang berbagai reaksi dari para pengguna internet di China.
“Pinduoduo dikenal sejak awal sebagai platform penjualan barang-barang bajakan,” kata seorang warga China yang tak mau disebutkan namanya. Sejumlah warga China yang lain juga mengungkapkan pernyataan serupa. Mereka tidak menyangka Pinduoduo akan sesukses sekarang hingga menyaingi Alibaba. (Baca juga: PSBB Dilonggarkan, 73% Orang Indonesia Bersiap Laukan Perjalanan Lagi)
Berdasarkan laporan Next Shark, Huang membangun bisnisnya berdasarkan pengalaman hidup dan hobi, juga skill ketika bekerja di Google sejak 2004. Dia melihat peluang setelah mengobservasi persaingan bisnis antara Ali baba dan Tencent sehingga terbenak untuk menciptakan layanan antara e-commerce dan game.
Pada 2015, Huang berhasil menggalang dana hingga USD8 juta dan mendirikan Pinduoduo sebulan kemudian. Satu di antara pembeda Pinduoduo dengan e-commerce lainnya ialah pendekatan sosial. Di Pinduoduo, pembeli dapat melakukan belanja secara kolektif dengan diskon tinggi. Mereka juga dapat bergosip.
Pinduoduo telah berhasil memasuki kompetisi dan mulai mengancam dominasi Tencent dan Alibaba. Saat ini Pinduoduo diharapkan dapat mencatat catatan keuangan dan jumlah pembeli yang konsisten. Sebab, Tencent dan Alibaba sudah memiliki pangsa pasar yang besar, tidak hanya di China, tapi juga di Asia.
Selain itu, Tencent dan Alibaba juga sangat gencar melakukan akuisisi di berbagai sektor. Tencent membeli saham induk perusahaan Snapchat, Snap, sebesar 12% setelah memboyong saham Tesla dan Activision. Saham Tencent telah meningkat dua kali lipat pada 2018 menyusul tingginya kepercayaan investor. (Baca juga: Pengusaha Beras Sesalkan Ada Oknum di Bantuan Sosial Sembako)
Dalam kategori nilai pasar, Tencent telah melampaui Facebook setelah perusahaan teknologi Asia itu memiliki valuasi di atas USD500 miliar. Nilai kapitalisasi pasar Tencent juga mencapai USD519,4 miliar. Padahal, Tencent baru melakukan IPO di Hong Kong pada 2004 dengan 3,70 dolar Hong Kong per lembar.
Tencent merupakan perusahaan yang fokus pada bisnis gaming, media sosial, berita, dan konten. Game mobile dan online merupakan faktor kunci kesuksesan bisnis Tencent. Game menyumbangkan USD4 miliar dalam pendapatan mereka. Pada 2016 Tencent mengakuisisi firma Supercell, pembuat Clash of Clans .
Seperti Tencent, Alibaba juga merupakan perusahaan raksasa. Melalui Alibaba yang didirikan pada 1999, Jack Ma secara tidak langsung telah mentransformasi sistem transaksi dan belanja di China. Inovasi itu membawa Jack Ma menjadi orang kedua terkaya di China dengan kekayaan bersih USD44 miliar. (Lihat videonya: Heboh! Pemuda di Lombok Nikahi Dua Gadis Sekaligus)
Alibaba lalu meluncurkan Alipay, layanan pembayaran online, untuk memfasilitasi transaksi mengingat kartu kredit tidak populer di China. Alibaba pun kini berkembang menjadi perusahaan e-commerce, online banking, cloud computing, media digital, hiburan, dan pers setelah mengakuisisi South China Morning Post.
Jack Ma telah mengundurkan diri dari posisi CEO pada September 2019 demi mewujudkan aksi sosial di bidang pendidikan. Dalam beberapa konferensi, Jack Ma sering menegaskan tidak ingin menghabiskan hidupnya di perusahaan. Dia akhirnya memilih pensiun dan kembali mengajar seperti dulu sebelum jadi miliarder. (Muh Shamil)
(ysw)