Umat Muslim Sri Lanka Harus Bayar Ongkos Haji dalam Mata Uang Asing

Rabu, 08 Juni 2022 - 22:00 WIB
loading...
Umat Muslim Sri Lanka...
Umat Muslim Sri Lanka Harus Bayar Ongkos Haji dalam Mata Uang Asing. FOTO/Reuters
A A A
KOLOMBO - Pemerintah Sri Lanka telah mengumumkan bahwa umat Islam di negara itu akan diizinkan untuk melakukan ibadah haji tahun ini asalkan mereka membayar biaya perjalanan mereka dalam mata uang asing. Pasalnya, baru-baru ini negara itu menghadapi krisis ekonomi terburuk.

Bulan lalu, Asosiasi Penyelenggara Haji Sri Lanka mengatakan, anggotanya akan menangguhkan operasi karena biaya pengiriman jemaah ke Mekah - diperkirakan mencapai USD10 juta - akan terlalu tinggi untuk ditanggung negara. Saat ini Sri Lanka sedang berjuang dengan penurunan keuangan terburuk sejak kemerdekaan.

Baca: Tuntunan Haji dan Kisah Haji Perpisahan Rasulullah SAW yang Diikuti Puluhan Ribu Jamaah

Penangguhan itu dicabut secara kondisional oleh Menteri Agama Vidura Wickremanayake pada hari Selasa (7/6/2022), setelah berkonsultasi dengan anggota parlemen Muslim dan Menteri Lingkungan Naseer Ahamed, yang juga mengawasi urusan Timur Tengah.

“Atas permintaan kelompok Muslim yang dipimpin oleh Menteri Ahmad, kami telah memutuskan untuk memenuhi kuota jemaah dengan meminta mereka membayar paket haji mereka dalam mata uang asing, yang tidak akan mempengaruhi perekonomian nasional kita,” kata Wickremanayake kepada Arab News.

“Saya telah meminta Bank Sentral untuk menyusun modalitas pelaksanaan haji ini dan mereka akan membantu mereka menemukan jalan yang mudah ke dan dari Mekah tahun ini,” lanjutnya.

Baca: Jamaah Haji Dibekali Uang Saku Rp5,8 Juta Tiap Orang

Muslim membentuk hampir 10 persen dari 22 juta penduduk negara itu, yang mayoritas beragama Buddha. Tahun ini, negara tersebut telah mengalokasikan kuota 1.585 jemaah untuk melakukan haji, setelah Arab Saudi mengumumkan akan mengizinkan 1 juta Muslim asing dan domestik untuk melakukan perjalanan ke tempat-tempat suci di Mekah.

Meskipun kecil kemungkinan, Sri Lanka akan memenuhi seluruh kuota. Ahamed mengatakan, pengiriman jumlah peziarah yang dikurangi tahun ini akan membantu negara itu mempertahankan alokasinya. Jumlah tahun ini sudah lebih rendah dari tahun 2019, sebelum pandemi virus corona membatalkan perjalanan haji.

“Karena jemaah haji diminta untuk membayar paket mereka dalam mata uang asing, kami tidak bisa berharap untuk menggunakan kuota penuh tahun ini. Tetapi ada baiknya untuk mengambil beberapa peziarah untuk menjaga kuota Sri Lanka tetap utuh untuk tahun depan juga ketika segalanya akan dilonggarkan,” kata Ahamed.

Baca: 8 Hal Wajib Dilakukan Orang yang Akan Berangkat Haji, Pertama Bayar Utang Dulu

“Tiga tahun lalu, kami mendapat kuota haji hampir 4.000 dan tahun ini kami tidak mau ketinggalan 1.585 kuota untuk jemaah haji asal Lanka,” lanjutnya.

Tahun lalu, Kerajaan Saudi hanya mengizinkan 60.000 peserta domestik, dibandingkan dengan jumlah pra-pandemi 2,5 juta. Sementara Calon jemaah haji Sri Lanka harus mengajukan aplikasi mereka ke Kementerian Agama pada hari Jumat.

“Saya telah meminta mereka yang tertarik untuk mengajukan aplikasi yang diperlukan ke departemen Agama dan Kebudayaan Muslim pada atau sebelum 10 Juni,” kata Ibrahim Sahib Ansar, direktur departemen kementerian yang mengawasi logistik.

“Ada 86 operator perjalanan haji dan sekitar 15 agen terkenal akan dipilih dari mereka dan operasi akan dirampingkan melalui mereka,” tambahnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Turki Dukung Pakistan,...
Turki Dukung Pakistan, Israel Dukung India, Negara-negara Teluk Ingin Mediasi
Trump Akan Sebut Teluk...
Trump Akan Sebut Teluk Persia sebagai Teluk Arab, Iran Marah
Profil Abdelkader Harkassi,...
Profil Abdelkader Harkassi, Imam Spanyol yang Berangkat Haji dengan Naik Kuda
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
Setelah Tempuh 8.000...
Setelah Tempuh 8.000 Km, Jemaah Haji Berkuda dari Spanyol Tiba di Arab Saudi
Inggris Berunding dengan...
Inggris Berunding dengan Prancis dan Arab Saudi untuk Akui Negara Palestina pada Juni
30 WNI Terindikasi Gunakan...
30 WNI Terindikasi Gunakan Visa Ziarah untuk Berhaji
Pakistan Lancarkan Operasi...
Pakistan Lancarkan Operasi Militer ke India, Serang Tiga Pangkalan Udara
Arti Bunyan Marsoos,...
Arti Bunyan Marsoos, Nama Operasi Militer Pakistan ke India yang Diambil dari Alquran
Rekomendasi
Mahasiswi ITB Pengunggah...
Mahasiswi ITB Pengunggah Meme Prabowo-Jokowi Ditangkap, Hasan Nasbi: Lebih Baik Dibina
Percakapan Tentang Haji...
Percakapan Tentang Haji Trending Topik, Warganet Apresiasi Inovasi Pelayanan Kementerian Agama
Streaming Matchday 33...
Streaming Matchday 33 Bundesliga 2024/25 di VISION+
Berita Terkini
Militer India Akui Kerugian...
Militer India Akui Kerugian Besar Akibat Serangan Pakistan
Menlu Pakistan: Kita...
Menlu Pakistan: Kita Sudah Bersabar, Defensif dan Tidak Provokatif
Nama Operasi Bunyan...
Nama Operasi Bunyan Marsoos Terinspirasi dari Alquran Surat As-Shaff Ayat 4
India Tak Berdaya! Pakistan...
India Tak Berdaya! Pakistan Lancarkan Serangan Siber yang Mengakibatkan Pemadaman Listrik Besar-besaran
5 Fakta Militer Pakistan,...
5 Fakta Militer Pakistan, Salah Satunya Punya Senjata Nuklir
Turki Kirim Kapal Perang...
Turki Kirim Kapal Perang dan Pesawat Hercules ke Pakistan, Ini 3 Bukti Keterlibatan Tanah Empat Musim
Infografis
Sri Lanka Bangkrut,...
Sri Lanka Bangkrut, Gagal Bayar Utang dan Politik Dinasti
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved