Ketegangan dengan Korut Berlanjut, AS-Korsel Terbangkan 20 Jet Tempur
loading...
A
A
A
SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) menerbangkan 20 jet tempur di atas laut baratnegara itu pada Selasa (7/6/2022) dalam unjuk kekuatan yang berkelanjutan terhadap aksi provokasi Korea Utara (Korut).
Kepala Staf Gabungan Korsel mengatakan demonstrasi udara melibatkan 16 pesawat – termasuk jettempur siluman F-35A – dan empat jet tempur F-16 AS dan ditujukan untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam merespons provokasi Korut dengan cepat.
Demonstrasi ini juga dilakukan ketika pejabat AS memperingatkan akan adanya tanggapan tegas jika Korut melanjutkan uji coba nuklir pertamanya dalam hampir lima tahun.
“Setiap uji coba nuklir akan sepenuhnya melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Akan ada tanggapan cepat dan kuat untuk tes semacam itu,” kata Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman setelah pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Korsel Cho Hyun-dong.
"Kami terus mendesak Pyongyang untuk menghentikan aktivitas destabilisasi dan provokatifnya dan memilih jalur diplomasi," imbuhnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Unjuk kekuatan itu terjadi sehari setelah dua sekutu itu menembakkan delapan rudal permukaan-ke-permukaan ke perairan timur Korsel untuk menandingi peluncuran rudal akhir pekan lalu oleh Korut. Rezim Pyongyang menembakkan jumlah rudal yang sama dari beberapa lokasi pada hari Minggu dalam uji coba terbesar dalam satu hari yang pernah dilakukan.
Peluncuran rudal yang dilakukan Korut pada hari Minggu memperpanjang rentetan provokatif dalam uji coba senjata tahun ini yang juga termasuk demonstrasi ICBM pertama negara itu sejak 2017.
Korut diduga akan segera meningkatkan kekuatannya karena pejabat AS dan Korea Selatan mengatakan negara itu siap untuk melakukan uji coba lagi di tempat uji coba nuklirnya di kota timur laut Punggye-ri.
Uji coba terakhir dan ketujuh secara keseluruhan adalah pada September 2017, ketika mengklaim telah meledakkan bom termonuklir yang dirancang untuk rudal balistik antarbenua.
Kepala Staf Gabungan Korsel mengatakan demonstrasi udara melibatkan 16 pesawat – termasuk jettempur siluman F-35A – dan empat jet tempur F-16 AS dan ditujukan untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam merespons provokasi Korut dengan cepat.
Demonstrasi ini juga dilakukan ketika pejabat AS memperingatkan akan adanya tanggapan tegas jika Korut melanjutkan uji coba nuklir pertamanya dalam hampir lima tahun.
“Setiap uji coba nuklir akan sepenuhnya melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Akan ada tanggapan cepat dan kuat untuk tes semacam itu,” kata Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman setelah pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Korsel Cho Hyun-dong.
"Kami terus mendesak Pyongyang untuk menghentikan aktivitas destabilisasi dan provokatifnya dan memilih jalur diplomasi," imbuhnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Unjuk kekuatan itu terjadi sehari setelah dua sekutu itu menembakkan delapan rudal permukaan-ke-permukaan ke perairan timur Korsel untuk menandingi peluncuran rudal akhir pekan lalu oleh Korut. Rezim Pyongyang menembakkan jumlah rudal yang sama dari beberapa lokasi pada hari Minggu dalam uji coba terbesar dalam satu hari yang pernah dilakukan.
Peluncuran rudal yang dilakukan Korut pada hari Minggu memperpanjang rentetan provokatif dalam uji coba senjata tahun ini yang juga termasuk demonstrasi ICBM pertama negara itu sejak 2017.
Korut diduga akan segera meningkatkan kekuatannya karena pejabat AS dan Korea Selatan mengatakan negara itu siap untuk melakukan uji coba lagi di tempat uji coba nuklirnya di kota timur laut Punggye-ri.
Uji coba terakhir dan ketujuh secara keseluruhan adalah pada September 2017, ketika mengklaim telah meledakkan bom termonuklir yang dirancang untuk rudal balistik antarbenua.
(ian)