Zelensky Samakan Invasi Rusia dengan Agresi Nazi pada Perang Dunia II
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan perang Rusia di negaranya mengingatkan pada Perang Dunia II , ketika agresi Nazi mengancam kehidupan seluruh bangsa.
Zelensky membuat perbandingan itu selama pidato yang disampaikan kepada anggota parlemen di Luksemburg. Tampil melalui tautan video, pemimpin Ukraina berterima kasih kepada negara itu karena menyediakan senjata bagi negaranya untuk konflik yang berkelanjutan dengan Rusia yang akan mencapai 100 hari pada hari ini Jumat (3/6/2022).
Memperhatikan bahwa dia sangat menghargai Luksemburg atas dukungannya karena tidak memiliki depot militer besar atau industri pertahanan yang signifikan, Zelensky membahas mengapa dia merasa komunitas internasional harus bersatu melawan Presiden Rusia Vladimir Putin .
"Kami memahami bahwa tidak ada yang bisa menjauh dan menghindari terpengaruh ketika bencana dahsyat seperti itu terjadi di dunia karena negara Rusia," kata Zelensky.
"Ini mengingatkan pada Perang Dunia II, ketika agresi Nazi mengancam kehidupan seluruh bangsa. Oleh karena itu, kita harus secara signifikan meningkatkan tekanan pada Rusia untuk menghentikan bencana ini dan mencegah agresi semacam itu di masa depan," sambungnya seperti dikutip dari Newsweek.
Zelensky mengatakan pasukan Rusia saat ini menguasai sekitar 20 persen Ukraina, yang katanya setara dengan hampir 125 ribu kilometer persegi. Dia juga mengatakan sekitar 12 juta orang Ukraina telah menjadi pengungsi internal dan lebih dari 5 juta, kebanyakan wanita dan anak-anak, telah pergi ke luar negeri. Angka-angka yang dia kutip konsisten dengan laporan PBB baru-baru ini.
Luksemburg sendiri pada bulan Mei mengumumkan bahwa mereka akan mengirim senjata pertahanan ke Ukraina. Negara ini adalah salah satu dari banyak negara yang menyediakan persenjataan ke Ukraina.
Sebelumnya, pada hari Selasa, Presiden Joe Biden mengatakan AS akan menambah pasokan yang telah dikirimnya ke Ukraina dengan memberi pasukan Zelensky sejumlah Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 yang dirahasiakan.
Zelensky membuat perbandingan itu selama pidato yang disampaikan kepada anggota parlemen di Luksemburg. Tampil melalui tautan video, pemimpin Ukraina berterima kasih kepada negara itu karena menyediakan senjata bagi negaranya untuk konflik yang berkelanjutan dengan Rusia yang akan mencapai 100 hari pada hari ini Jumat (3/6/2022).
Memperhatikan bahwa dia sangat menghargai Luksemburg atas dukungannya karena tidak memiliki depot militer besar atau industri pertahanan yang signifikan, Zelensky membahas mengapa dia merasa komunitas internasional harus bersatu melawan Presiden Rusia Vladimir Putin .
"Kami memahami bahwa tidak ada yang bisa menjauh dan menghindari terpengaruh ketika bencana dahsyat seperti itu terjadi di dunia karena negara Rusia," kata Zelensky.
"Ini mengingatkan pada Perang Dunia II, ketika agresi Nazi mengancam kehidupan seluruh bangsa. Oleh karena itu, kita harus secara signifikan meningkatkan tekanan pada Rusia untuk menghentikan bencana ini dan mencegah agresi semacam itu di masa depan," sambungnya seperti dikutip dari Newsweek.
Zelensky mengatakan pasukan Rusia saat ini menguasai sekitar 20 persen Ukraina, yang katanya setara dengan hampir 125 ribu kilometer persegi. Dia juga mengatakan sekitar 12 juta orang Ukraina telah menjadi pengungsi internal dan lebih dari 5 juta, kebanyakan wanita dan anak-anak, telah pergi ke luar negeri. Angka-angka yang dia kutip konsisten dengan laporan PBB baru-baru ini.
Luksemburg sendiri pada bulan Mei mengumumkan bahwa mereka akan mengirim senjata pertahanan ke Ukraina. Negara ini adalah salah satu dari banyak negara yang menyediakan persenjataan ke Ukraina.
Sebelumnya, pada hari Selasa, Presiden Joe Biden mengatakan AS akan menambah pasokan yang telah dikirimnya ke Ukraina dengan memberi pasukan Zelensky sejumlah Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 yang dirahasiakan.
(ian)