Gelar Latihan Terbesar dalam Sejarah, Israel Simulasikan Serangan Terhadap Iran
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah melakukan latihan militer terbesar mereka sebagai bagian dari permainan perang Chariots of Fire selama sebulan.
Latihan ini melibatkan lusinan jet tempur, pesawat angkut, pesawat pengisi bahan bakar, unit angkatan laut, pasukan pertahanan siber dan ribuan tentara.
Latihan dilakukan di Laut Mediterania dan di Siprus, dengan IDF mempraktikkan berbagai skenario, termasuk berperang melawan Hizbullah di medan seperti Libanon, memerangi gerilyawan di daerah perkotaan dan mensimulasikan sasaran serangan di Iran.
“Kita berbicara tentang puncak salah satu latihan terbesar dan paling luas yang pernah dilakukan selama bertahun-tahun. IDF akan menyerang balik dengan keras terhadap siapa pun yang mengancam warga negara Israel,” kata Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz selama kunjungannya ke Siprus seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (2/6/2022).
IDF mengatakan bahwa latihan Chariots of Fire memainkan peran penting dalam "menjaga kesiapan" militer Israel dalam berbagai skenario operasional.
Israel berulang kali memberi isyarat bahwa mereka tidak mengesampingkan opsi serangan militer terhadap Iran jika mereka yakin bahwa Teheran hampir membangun senjata nuklir. Iran berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak berusaha untuk membuat senjata nuklir.
Dalam pidatonya baru-baru ini kepada Knesset atau parlemen Israel, Perdana Menteri Naftali Bennett menyatakan bahwa Iran telah kehilangan "kekebalan", yang diduga dinikmati dengan menggunakan berbagai "proksi".
Bennett lebih lanjut mengklaim bahwa setiap orang yang membiayai "teroris" dan mengirim mereka untuk memukul Israel akan "membayar dengan harga penuh". Namun Perdana Menteri Israel itu tidak merinci ancamannya.
Pidatonya menyusul pembunuhan berani seorang petinggi Garda Revolusi Iran (IRGC) tepat tengah hari di Teheran. Hassan Sayad Khodai ditembak mati oleh dua pengendara sepeda motor saat hendak meninggalkan mobilnya.
Iran menuduh Israel mengatur rencana untuk membunuh Khodai, dengan media pemerintah melaporkan bahwa IRGC menangkap pelaku yang diduga terkait dengan pembunuhan itu beberapa jam kemudian.
Latihan ini melibatkan lusinan jet tempur, pesawat angkut, pesawat pengisi bahan bakar, unit angkatan laut, pasukan pertahanan siber dan ribuan tentara.
Latihan dilakukan di Laut Mediterania dan di Siprus, dengan IDF mempraktikkan berbagai skenario, termasuk berperang melawan Hizbullah di medan seperti Libanon, memerangi gerilyawan di daerah perkotaan dan mensimulasikan sasaran serangan di Iran.
“Kita berbicara tentang puncak salah satu latihan terbesar dan paling luas yang pernah dilakukan selama bertahun-tahun. IDF akan menyerang balik dengan keras terhadap siapa pun yang mengancam warga negara Israel,” kata Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz selama kunjungannya ke Siprus seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (2/6/2022).
IDF mengatakan bahwa latihan Chariots of Fire memainkan peran penting dalam "menjaga kesiapan" militer Israel dalam berbagai skenario operasional.
Israel berulang kali memberi isyarat bahwa mereka tidak mengesampingkan opsi serangan militer terhadap Iran jika mereka yakin bahwa Teheran hampir membangun senjata nuklir. Iran berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak berusaha untuk membuat senjata nuklir.
Dalam pidatonya baru-baru ini kepada Knesset atau parlemen Israel, Perdana Menteri Naftali Bennett menyatakan bahwa Iran telah kehilangan "kekebalan", yang diduga dinikmati dengan menggunakan berbagai "proksi".
Baca Juga
Bennett lebih lanjut mengklaim bahwa setiap orang yang membiayai "teroris" dan mengirim mereka untuk memukul Israel akan "membayar dengan harga penuh". Namun Perdana Menteri Israel itu tidak merinci ancamannya.
Pidatonya menyusul pembunuhan berani seorang petinggi Garda Revolusi Iran (IRGC) tepat tengah hari di Teheran. Hassan Sayad Khodai ditembak mati oleh dua pengendara sepeda motor saat hendak meninggalkan mobilnya.
Iran menuduh Israel mengatur rencana untuk membunuh Khodai, dengan media pemerintah melaporkan bahwa IRGC menangkap pelaku yang diduga terkait dengan pembunuhan itu beberapa jam kemudian.
(ian)