Ratusan Orang Protes Status Lockdown di Perbatasan Polandia-Jerman
loading...
A
A
A
ZGORZELEC - Ratusan orang yang tinggal di Polandia dan bekerja di Jerman melakukan aksi protes pada Jumat malam di kota perbatasan Zgorzelec di Polandia barat daya. Mereka memprotes karantina wajib virus Corona bagi mereka yang melintasi perbatasan.
Polandia adalah salah satu negara Uni Eropa pertama yang menutup perbatasan karena wabah virus Corona baru. Negara itu juga memberlakukan wajib isolasi selama dua minggu bagi mereka yang memasuki wilayahnya. Kebijakan ini menjadi sebuah goncangan besar bagi mereka yang menjalani hidup di antara dua negara Uni Eropa.
Aksi protes itu dilakukan di jembatan kaki yang menghubungkan Zgorzelec dan kota Jerman Gorlitz, yang berfungsi sebagai satu kota sebelum perbatasan ditutup.
Sekitar 300 orang berkumpul di sisi Polandia dan sekitar 100 di Jerman, beberapa mengenakan masker wajah. Kedua kelompok itu dipisahkan oleh pagar logam sementara yang telah didirikan di tengah jembatan untuk mencegah orang menyeberangi perbatasan.
"Mari kita bekerja, mari kita pulang," bunyi salah satu spanduk yang dibawa oleh para demonstran di Polandia. Beberapa dari mereka juga menyanyikan lagu kebangsaan Polandia dan yang lain menyenandungkan lagu Uni Eropa, Ode to Joy.
"Saya sudah terjebak di rumah selama enam minggu, tidak bisa melintasi perbatasan, pergi bekerja. Saya tidak bisa kembali ke murid-murid saya," kata Mirella Binkiewicz, seorang guru yang tinggal di Zgorzelec dan bekerja di Gorlitz seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (25/4/2020).
Sementara itu Renata Burdosz, dari balai kota Zgorzelec, mengutip data yang menunjukkan bahwa sekitar 20.000 orang Polandia bekerja di wilayah Jerman di Saxony, 10.500 di antaranya melintasi perbatasan Polandia-Jerman setiap hari.
"Sekitar 3.000 orang Polandia bekerja di Gorlitz saja," katanya.
Aksi protes juga terjadi di kota-kota Polandia lainnya yang terletak di perbatasan Jerman dan Ceko.
“Mari kita ingat bahwa pekerjaan tidak akan menunggu selamanya untuk kembalinya pekerja Polandia. Akankah orang-orang ini menerima bantuan dan dukungan dari negara? " otoritas lokal dari barat daya Polandia mengatakan dalam sebuah surat terbuka kepada Perdana Menteri Mateusz Morawiecki.
Morawiecki mengatakan awal bulan ini bahwa perbatasan akan tetap ditutup sampai setidaknya 3 Mei.
“Ini masalah yang sulit. Saya memahami kesulitan warga, dan pemerintah akan membahas ini minggu depan,” kata juru bicara pemerintah kepada radio swasta Zet.
Polandia adalah salah satu negara Uni Eropa pertama yang menutup perbatasan karena wabah virus Corona baru. Negara itu juga memberlakukan wajib isolasi selama dua minggu bagi mereka yang memasuki wilayahnya. Kebijakan ini menjadi sebuah goncangan besar bagi mereka yang menjalani hidup di antara dua negara Uni Eropa.
Aksi protes itu dilakukan di jembatan kaki yang menghubungkan Zgorzelec dan kota Jerman Gorlitz, yang berfungsi sebagai satu kota sebelum perbatasan ditutup.
Sekitar 300 orang berkumpul di sisi Polandia dan sekitar 100 di Jerman, beberapa mengenakan masker wajah. Kedua kelompok itu dipisahkan oleh pagar logam sementara yang telah didirikan di tengah jembatan untuk mencegah orang menyeberangi perbatasan.
"Mari kita bekerja, mari kita pulang," bunyi salah satu spanduk yang dibawa oleh para demonstran di Polandia. Beberapa dari mereka juga menyanyikan lagu kebangsaan Polandia dan yang lain menyenandungkan lagu Uni Eropa, Ode to Joy.
"Saya sudah terjebak di rumah selama enam minggu, tidak bisa melintasi perbatasan, pergi bekerja. Saya tidak bisa kembali ke murid-murid saya," kata Mirella Binkiewicz, seorang guru yang tinggal di Zgorzelec dan bekerja di Gorlitz seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (25/4/2020).
Sementara itu Renata Burdosz, dari balai kota Zgorzelec, mengutip data yang menunjukkan bahwa sekitar 20.000 orang Polandia bekerja di wilayah Jerman di Saxony, 10.500 di antaranya melintasi perbatasan Polandia-Jerman setiap hari.
"Sekitar 3.000 orang Polandia bekerja di Gorlitz saja," katanya.
Aksi protes juga terjadi di kota-kota Polandia lainnya yang terletak di perbatasan Jerman dan Ceko.
“Mari kita ingat bahwa pekerjaan tidak akan menunggu selamanya untuk kembalinya pekerja Polandia. Akankah orang-orang ini menerima bantuan dan dukungan dari negara? " otoritas lokal dari barat daya Polandia mengatakan dalam sebuah surat terbuka kepada Perdana Menteri Mateusz Morawiecki.
Morawiecki mengatakan awal bulan ini bahwa perbatasan akan tetap ditutup sampai setidaknya 3 Mei.
“Ini masalah yang sulit. Saya memahami kesulitan warga, dan pemerintah akan membahas ini minggu depan,” kata juru bicara pemerintah kepada radio swasta Zet.
(ber)