Rusia Pecat 115 Tentaranya karena Menolak Perang di Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pengadilan Rusia mengonfirmasi pemecatan 115 tentara Garda Nasional setelah menolak untuk ambil bagian dalam operasi militer Moskow di Ukraina .
Ratusan prajurit itu awalnya menentang pemecatan dan mengajukan banding, namun pengadilan membela keputusan pemerintah.
Kasus tersebut menjadi konfirmasi resmi pertama dari tentara yang menolak bergabung dengan kampanye militer Rusia di Ukraina yang diluncurkan pada 24 Februari.
Rusia selama ini menolak narasi invasi atau perang atas tindakannya di Ukraina, melainkan menggunakan narasi operasi militer khusus. Operasi militer itu untuk membasmi apa yang disebut Moskow sebagai "neo-Nazi" di Ukraina.
Sebuah pengadilan militer di Kabardino-Balkaria, selatan Rusia, mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya memeriksa dokumen yang diperlukan dan menanyai pejabat Garda Nasional—pasukan keamanan domestik yang terpisah dari Angkatan Darat Rusia.
"Disimpulkan bahwa para terdakwa secara sewenang-wenang menolak untuk melakukan tugas resmi dan [pengadilan] menolak banding mereka," bunyi putusan pengadilan.
"Sidang diadakan di balik pintu tertutup untuk menghindari pengungkapan rahasia militer," imbuh pengadilan, seperti dikutip dari AFP, Jumat (27/5/2022).
Mengutip layanan pers pengadilan, kantor berita Interfax melaporkan pada hari Kamis bahwa para prajurit menolak untuk melaksanakan tugas terkait dengan operasi militer khusus Moskow di Ukraina.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Ratusan prajurit itu awalnya menentang pemecatan dan mengajukan banding, namun pengadilan membela keputusan pemerintah.
Kasus tersebut menjadi konfirmasi resmi pertama dari tentara yang menolak bergabung dengan kampanye militer Rusia di Ukraina yang diluncurkan pada 24 Februari.
Rusia selama ini menolak narasi invasi atau perang atas tindakannya di Ukraina, melainkan menggunakan narasi operasi militer khusus. Operasi militer itu untuk membasmi apa yang disebut Moskow sebagai "neo-Nazi" di Ukraina.
Sebuah pengadilan militer di Kabardino-Balkaria, selatan Rusia, mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya memeriksa dokumen yang diperlukan dan menanyai pejabat Garda Nasional—pasukan keamanan domestik yang terpisah dari Angkatan Darat Rusia.
"Disimpulkan bahwa para terdakwa secara sewenang-wenang menolak untuk melakukan tugas resmi dan [pengadilan] menolak banding mereka," bunyi putusan pengadilan.
"Sidang diadakan di balik pintu tertutup untuk menghindari pengungkapan rahasia militer," imbuh pengadilan, seperti dikutip dari AFP, Jumat (27/5/2022).
Mengutip layanan pers pengadilan, kantor berita Interfax melaporkan pada hari Kamis bahwa para prajurit menolak untuk melaksanakan tugas terkait dengan operasi militer khusus Moskow di Ukraina.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(min)