Duterte Sentil Putin: Saya Membunuh Penjahat, Bukan Anak-anak dan Orang Tua

Selasa, 24 Mei 2022 - 14:55 WIB
loading...
Duterte Sentil Putin:...
Presiden Filipina yang akan lengser Rodrigo Duterte mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin atas invasinya ke Ukraina. Foto/Gulf News
A A A
MANILA - Presiden Filipina yang akanberakhir masa jabatannya, Rodrigo Duterte, mengkritik tajam pemimpin Rusia Vladimir Putin atas pembunuhan warga sipil tak berdosa di Ukraina .

“Banyak yang mengatakan bahwa Putin dan saya sama-sama pembunuh. Saya sudah lama memberi tahu Anda orang Filipina bahwa saya benar-benar membunuh. Tapi saya membunuh penjahat, saya tidak membunuh anak-anak dan orang tua," kata Duterte dalam pertemuan mingguan yang disiarkan televisi dengan pejabat penting Kabinet.

“Kami berada di dua dunia yang berbeda,” sambung Duterte seperti dikutip dari AP, Selasa (24/5/2022).

Ini adalah kritik pertama Duterte kepada Putin atas invasi Rusia ke Ukraina dalam pidatonya di mana ia menyalahkan perang tiga bulan di Ukraina atas lonjakan harga minyak global yang telah memukul banyak negara, termasuk Filipina.

Duterte juga tidak setuju jika invasi ke Ukraina disebut sebagai operasi militer khusus. Ia mengatakan bahwa itu benar-benar perang skala penuh yang dilancarkan melawan negara berdaulat.



Berbicara kepada Putin “sebagai teman” dan Kedutaan Besar Rusia di Manila, Duterte mendesak mereka untuk menghentikan pengeboman dan menembakkan peluru artileri ke daerah pemukiman serta mengizinkan warga sipil yang tidak bersalah untuk mengungsi dengan aman sebelum melancarkan pemboman.

“Kamu mengendalikan segalanya. Bagaimanapun, Anda benar-benar memulai keributan di sana jadi kendalikan tentara Anda dengan ketat. Mereka mengamuk," kata Duterte.

Duterte mengatakan dia khawatir tentang stabilitas pasokan minyak negaranya karena perang di Ukraina terus berkecamuk dan memicu ketidakstabilan global.

"Saya sedang dalam perjalanan keluar dan saya tidak tahu bagaimana menyelesaikan masalah ini," kata Duterte. “Anda harus menyelesaikan perang antara Ukraina dan Rusia sebelum kita dapat berbicara tentang kembali ke keadaan normal,” pungkasnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2062 seconds (0.1#10.140)