Ukraina Perintahkan Pejuang Azovstal Menyerah, Tak Mengaku Kalah
loading...
A
A
A
KIEV - Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengkonfirmasi di jaringan media sosialnya pada Selasa (17/5/2022) bahwa prajuritnya yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal di Mariupol telah diperintahkan menyerah.
“Garnisun 'Mariupol' telah menyelesaikan misi tempur yang ditugaskan. Komando tertinggi militer mengeluarkan perintah kepada komandan unit yang terletak di Azovstal untuk menyelamatkan nyawa personel,” ungkap pernyataan militer Ukraina.
Menurut Kiev, saat memegang posisi di Azovstal, tentaranya mencegah pasukan Rusia beroperasi di lokasi lain.
Kedua negara telah terlibat dalam konflik besar-besaran sejak Februari, ketika Moskow menyerang negara tetangganya setelah kebuntuan 8 tahun atas nasib Donbass.
Kiev bersikeras neo-Nazi Azov dan anggota pasukan regulernya telah “mencegah implementasi rencana (yang diduga Rusia) untuk menguasai cepat Zaporozhye (di dekatnya), dan tidak mengizinkan akses ke perbatasan administratif Donetsk dan Zaporozhye.”
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pekerjaan untuk memulangkan mereka kembali akan membutuhkan “kehalusan dan waktu.”
“Berkat tindakan Angkatan Bersenjata Ukraina, intelijen, serta kelompok perunding, Komite Internasional Palang Merah dan PBB, kami memiliki harapan bahwa kami akan dapat menyelamatkan nyawa orang-orang kami,” ujar Zelensky.
Dia menjelaskan, “Saya ingin menekankan bahwa Ukraina membutuhkan pahlawan Ukraina hidup-hidup. Ini adalah prinsip kami. Saya pikir setiap orang yang memadai akan memahami kata-kata ini. Untuk membawa pulang militer kita, pekerjaan berlanjut, dan pekerjaan ini membutuhkan kehalusan dan waktu.”
Sebagian besar dari mereka adalah anggota Resimen Azov neo-Nazi. Seragam militer kelompok tersebut menampilkan lencana Nazi dan anggotanya difoto dengan tato simbol seperti swastika.
Komandan pertamanya, Andrey Biletsky, mengatakan dia yakin bahwa, “Itu adalah misi Ukraina untuk memimpin ras kulit putih di dunia dalam perang salib terakhir… melawan Untermenschen (manusia inferior) yang dipimpin Semit.”
Penyerahan tahap pertama selesai pada Senin dengan 264 tentara meninggalkan Azovstal.
Sekarang ada 53 prajurit yang terluka di satu rumah sakit di Novoazovsk dan 211 tentara di Yelenovka, keduanya merupakan bagian dari Republik Rakyat Donetsk.
Sumber-sumber Rusia memperkirakan sekitar 2.200 orang telah terperangkap di ruang bawah tanah kompleks Azovstal yang besar.
Situs ini memiliki panjang 11 kilometer persegi dan bagian bawah tanahnya dirancang untuk menahan serangan nuklir.
Menurut Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Anna Malyar dan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, mereka yang menyerah akan ditukar dengan tawanan perang Rusia yang ditawan oleh Kiev.
Namun, ketentuan pertukaran belum diputuskan. Moskow belum membuat pernyataan publik tentang pertukaran.
Sementara itu, pihak Ukraina berusaha menghindari penggunaan ungkapan “menyerah”.
Setelah tentara Ukraina terakhir meninggalkan Azovstal, pertempuran untuk Mariupol akan berakhir secara efektif dan Rusia akan mendapatkan kendali penuh atas kota yang sangat strategis itu.
“Garnisun 'Mariupol' telah menyelesaikan misi tempur yang ditugaskan. Komando tertinggi militer mengeluarkan perintah kepada komandan unit yang terletak di Azovstal untuk menyelamatkan nyawa personel,” ungkap pernyataan militer Ukraina.
Menurut Kiev, saat memegang posisi di Azovstal, tentaranya mencegah pasukan Rusia beroperasi di lokasi lain.
Kedua negara telah terlibat dalam konflik besar-besaran sejak Februari, ketika Moskow menyerang negara tetangganya setelah kebuntuan 8 tahun atas nasib Donbass.
Kiev bersikeras neo-Nazi Azov dan anggota pasukan regulernya telah “mencegah implementasi rencana (yang diduga Rusia) untuk menguasai cepat Zaporozhye (di dekatnya), dan tidak mengizinkan akses ke perbatasan administratif Donetsk dan Zaporozhye.”
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pekerjaan untuk memulangkan mereka kembali akan membutuhkan “kehalusan dan waktu.”
“Berkat tindakan Angkatan Bersenjata Ukraina, intelijen, serta kelompok perunding, Komite Internasional Palang Merah dan PBB, kami memiliki harapan bahwa kami akan dapat menyelamatkan nyawa orang-orang kami,” ujar Zelensky.
Dia menjelaskan, “Saya ingin menekankan bahwa Ukraina membutuhkan pahlawan Ukraina hidup-hidup. Ini adalah prinsip kami. Saya pikir setiap orang yang memadai akan memahami kata-kata ini. Untuk membawa pulang militer kita, pekerjaan berlanjut, dan pekerjaan ini membutuhkan kehalusan dan waktu.”
Sebagian besar dari mereka adalah anggota Resimen Azov neo-Nazi. Seragam militer kelompok tersebut menampilkan lencana Nazi dan anggotanya difoto dengan tato simbol seperti swastika.
Komandan pertamanya, Andrey Biletsky, mengatakan dia yakin bahwa, “Itu adalah misi Ukraina untuk memimpin ras kulit putih di dunia dalam perang salib terakhir… melawan Untermenschen (manusia inferior) yang dipimpin Semit.”
Penyerahan tahap pertama selesai pada Senin dengan 264 tentara meninggalkan Azovstal.
Sekarang ada 53 prajurit yang terluka di satu rumah sakit di Novoazovsk dan 211 tentara di Yelenovka, keduanya merupakan bagian dari Republik Rakyat Donetsk.
Sumber-sumber Rusia memperkirakan sekitar 2.200 orang telah terperangkap di ruang bawah tanah kompleks Azovstal yang besar.
Situs ini memiliki panjang 11 kilometer persegi dan bagian bawah tanahnya dirancang untuk menahan serangan nuklir.
Menurut Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Anna Malyar dan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, mereka yang menyerah akan ditukar dengan tawanan perang Rusia yang ditawan oleh Kiev.
Namun, ketentuan pertukaran belum diputuskan. Moskow belum membuat pernyataan publik tentang pertukaran.
Sementara itu, pihak Ukraina berusaha menghindari penggunaan ungkapan “menyerah”.
Setelah tentara Ukraina terakhir meninggalkan Azovstal, pertempuran untuk Mariupol akan berakhir secara efektif dan Rusia akan mendapatkan kendali penuh atas kota yang sangat strategis itu.
(sya)