Orang Tua Ini Gugat Anak dan Menantu Rp9,5 Miliar karena Belum Kasih Cucu
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Sepasang orang tua di India menggugat anak tunggal mereka dan sang menantu sebesar ÂŁ530.000 (lebih dari Rp9,5 miliar) karena belum memberikan seorang cucu.
Sanjiv Ranjan Prasad dan istrinya, Sadhana Prasad, membawa anak tunggalnya ke pengadilan untuk dituntut kompensasi sebesar ÂŁ530.000. Mereka masih memberikan kesempatan pada anak dan menantunya satu tahu ke depan untuk memiliki anak dan tuntutan bisa dibatalkan.
Mereka mengatakan kepada kantor berita ANI bahwa mereka tidak peduli dengan jenis kelamin, dan hanya menginginkan seorang cucu.
"Anak saya sudah enam tahun menikah tapi belum juga punya anak. Setidaknya jika kami punya cucu untuk menghabiskan waktu bersama, rasa sakit kami akan tertahankan," kata pasangan orang tua itu dalam petisi yang diajukan ke pengadilan di Haridwar pekan lalu.
Prasad mengatakan dia mengalami kesulitan keuangan yang menyebabkan dia menggugat putranya sendiri yang telah menikah pada 2016.
Dia juga mengeklaim bahwa menantu perempuannya dan keluarganya mengendalikan uang putranya dan telah menghentikan mereka untuk memiliki anak.
Ayah yang sakit hati itu mengeklaim bahwa dia menghabiskan semua uangnya untuk pendidikan putranya di Amerika Serikat (AS) dan sedang mengalami krisis keuangan.
Tuntutan kompensasi itu meliputi biaya resepsi pernikahan di hotel bintang lima, mobil mewah dan biaya bulan madu anak dan menantunya di luar negeri.
"Saya memberi anak saya semua uang saya, membuatnya dilatih di Amerika. Saya tidak punya uang sekarang. Kami telah mengambil pinjaman dari bank untuk membangun rumah. Kami bermasalah secara finansial dan pribadi," ujarnya.
Akibatnya, mereka menuntut kompensasi masing-masing ÂŁ264.366 dari putra dan menantu.
Dalam petisi yang diajukan ke pengadilan Sabtu lalu, Prasad mengeklaim dia telah menghabiskan lebih dari ÂŁ250.000 untuk membesarkan putranya, total lebih dari yang dia mampu.
Dia mengeklaim bahwa putranya, yang merupakan seorang pilot dengan maskapai penerbangan komersial, pindah ke Hyderabad, membeli sebuah rumah atas nama istrinya dan berhenti berkomunikasi dengan orang tuanya.
Prasad kemudian mendesak putranya untuk memiliki seorang cucu dan menuduh bahwa pasangan itu kemudian berpura-pura untuk berpisah.
AK Srivastava, yang mewakili Prasad dan istrinya, mengeklaim bahwa pasangan lanjut usia tersebut mencari kompensasi atas kerugian finansial dan emosional.
“Pasangan memiliki kebebasan untuk tidak melahirkan anak, itulah sebabnya kami meminta kompensasi," katanya, yang dilansir dari The Mirror, Sabtu (14/5/2022).
Sanjiv Ranjan Prasad dan istrinya, Sadhana Prasad, membawa anak tunggalnya ke pengadilan untuk dituntut kompensasi sebesar ÂŁ530.000. Mereka masih memberikan kesempatan pada anak dan menantunya satu tahu ke depan untuk memiliki anak dan tuntutan bisa dibatalkan.
Mereka mengatakan kepada kantor berita ANI bahwa mereka tidak peduli dengan jenis kelamin, dan hanya menginginkan seorang cucu.
"Anak saya sudah enam tahun menikah tapi belum juga punya anak. Setidaknya jika kami punya cucu untuk menghabiskan waktu bersama, rasa sakit kami akan tertahankan," kata pasangan orang tua itu dalam petisi yang diajukan ke pengadilan di Haridwar pekan lalu.
Prasad mengatakan dia mengalami kesulitan keuangan yang menyebabkan dia menggugat putranya sendiri yang telah menikah pada 2016.
Dia juga mengeklaim bahwa menantu perempuannya dan keluarganya mengendalikan uang putranya dan telah menghentikan mereka untuk memiliki anak.
Ayah yang sakit hati itu mengeklaim bahwa dia menghabiskan semua uangnya untuk pendidikan putranya di Amerika Serikat (AS) dan sedang mengalami krisis keuangan.
Tuntutan kompensasi itu meliputi biaya resepsi pernikahan di hotel bintang lima, mobil mewah dan biaya bulan madu anak dan menantunya di luar negeri.
"Saya memberi anak saya semua uang saya, membuatnya dilatih di Amerika. Saya tidak punya uang sekarang. Kami telah mengambil pinjaman dari bank untuk membangun rumah. Kami bermasalah secara finansial dan pribadi," ujarnya.
Akibatnya, mereka menuntut kompensasi masing-masing ÂŁ264.366 dari putra dan menantu.
Dalam petisi yang diajukan ke pengadilan Sabtu lalu, Prasad mengeklaim dia telah menghabiskan lebih dari ÂŁ250.000 untuk membesarkan putranya, total lebih dari yang dia mampu.
Dia mengeklaim bahwa putranya, yang merupakan seorang pilot dengan maskapai penerbangan komersial, pindah ke Hyderabad, membeli sebuah rumah atas nama istrinya dan berhenti berkomunikasi dengan orang tuanya.
Prasad kemudian mendesak putranya untuk memiliki seorang cucu dan menuduh bahwa pasangan itu kemudian berpura-pura untuk berpisah.
AK Srivastava, yang mewakili Prasad dan istrinya, mengeklaim bahwa pasangan lanjut usia tersebut mencari kompensasi atas kerugian finansial dan emosional.
“Pasangan memiliki kebebasan untuk tidak melahirkan anak, itulah sebabnya kami meminta kompensasi," katanya, yang dilansir dari The Mirror, Sabtu (14/5/2022).
(min)