Negara-negara Islam yang Pernah Dijajah Inggris dan Nasibnya Sekarang
loading...
A
A
A
KABUL - Inggris menjadi negara kolonial terbesar yang telah menjajah sebanyak 115 negara. Jumlah populasi Inggris lebih sedikit dibanding negara jajahannya.
Meski demikian, Inggris memiliki taktik dalam melakukan pendekatan terhadap negara yang dijajahnya dengan menguasai pusat pemerintahan serta memperalat orang-orang lokal.
Banyak negara jajahan Inggris yang kini berkembang menjadi negara maju selepas merdeka. Dari sekian banyak negara di bawah cengkeraman kolonalisme Inggris, beberapa di antaranya adalah negara Islam. Berikut adalah daftarnya.
1. Brunei Darussalam
Inggris menjajah Brunei selama kurang lebih 96 tahun, mulai dari tahun 1888 hingga 1984. Inggris memanfaatkan dampak konflik antara Spanyol dan Brunei.
Selama kolonialisme Spanyol, Brunei mengalami berbagai kerugian berupa penyebaran wabah penyakit kolera hingga dilarang menanamkan ajaran Islam.
Bahkan setelah Spanyol meninggalkan negara muslim terkaya di Asia Tenggara tersebut, terjadi perang saudara, pemberontakan, bahkan perpecahan. Salah satunya adalah pemberontakan yang dilakukan oleh Sultan Omar Ali Saifuddin II.
Begitu Inggris tiba di tanah Brunei, James Brooke berhasil melerai pertikaian tersebut, sehingga dia diangkat menjadi Gubernur Sarawak.
Namun, karena Sultan Brunei mengendus adanya niat buruk dari James Brooke, Brunei dan Inggris pun bertempur. Brunei mengalami kekalahan telak dan memperburuk wilayah negara mereka.
Mau tak mau, Brunei menandatangani perjanjian di tahun 1888 demi meminta perlindungan dari Inggris.
Brunei Darussalam mendapatkan kemerdekaan mereka pada 1 Januari 1984 setelah adanya Perjanjian Kerja Sama dan Persahabatan dengan Inggris.
2. Mesir
Inggris menjajah Mesir sejak tahun 1882, menguasai sebagian besar daerah di Mesir tanpa otoritas hukum dan menjadikannya wilayah protektorat.
Inggris berupaya memperkuat kedudukan mereka pada masa Perang Dunia I, terlebih pada saat itu Mesir adalah bagian dari kekuasaan Ottoman, sekutu dari Jerman dan Austria yang menjadi musuh Inggris.
Namun, Inggris didesak warga Mesir yang menginginkan kebebasan, sehingga pada 21 Februari 1922 Inggris memberikan kemerdekaan de facto secara sepihak.
Inggris tetap memberikan pengaruhnya kepada seluruh sistem politik Mesir hingga Krisis Suez pada tahun 1956.
3. Afghanistan
Negara Islam kecil di antara Asia Selatan dan Asia Tengah, Afghanistan, dijajah Inggris sejak abad ke-19. Pada saat itu, Inggris yang berupaya melindungi India dari Rusia melakukan pendekatan terhadap Afghanistan.
Rencana invasi Inggris terhadap Afghanistan menimbulkan perang tiga kali berturut-turut, yakni yang terjadi pada tahun 1834-1842, 1878-1880, dan 1919.
Afghanistan berhasil menang pada perang terakhir dan meraih kemerdekaan mereka dari Inggris.
Meski demikian, Inggris memiliki taktik dalam melakukan pendekatan terhadap negara yang dijajahnya dengan menguasai pusat pemerintahan serta memperalat orang-orang lokal.
Banyak negara jajahan Inggris yang kini berkembang menjadi negara maju selepas merdeka. Dari sekian banyak negara di bawah cengkeraman kolonalisme Inggris, beberapa di antaranya adalah negara Islam. Berikut adalah daftarnya.
1. Brunei Darussalam
Inggris menjajah Brunei selama kurang lebih 96 tahun, mulai dari tahun 1888 hingga 1984. Inggris memanfaatkan dampak konflik antara Spanyol dan Brunei.
Selama kolonialisme Spanyol, Brunei mengalami berbagai kerugian berupa penyebaran wabah penyakit kolera hingga dilarang menanamkan ajaran Islam.
Bahkan setelah Spanyol meninggalkan negara muslim terkaya di Asia Tenggara tersebut, terjadi perang saudara, pemberontakan, bahkan perpecahan. Salah satunya adalah pemberontakan yang dilakukan oleh Sultan Omar Ali Saifuddin II.
Begitu Inggris tiba di tanah Brunei, James Brooke berhasil melerai pertikaian tersebut, sehingga dia diangkat menjadi Gubernur Sarawak.
Namun, karena Sultan Brunei mengendus adanya niat buruk dari James Brooke, Brunei dan Inggris pun bertempur. Brunei mengalami kekalahan telak dan memperburuk wilayah negara mereka.
Mau tak mau, Brunei menandatangani perjanjian di tahun 1888 demi meminta perlindungan dari Inggris.
Brunei Darussalam mendapatkan kemerdekaan mereka pada 1 Januari 1984 setelah adanya Perjanjian Kerja Sama dan Persahabatan dengan Inggris.
2. Mesir
Inggris menjajah Mesir sejak tahun 1882, menguasai sebagian besar daerah di Mesir tanpa otoritas hukum dan menjadikannya wilayah protektorat.
Inggris berupaya memperkuat kedudukan mereka pada masa Perang Dunia I, terlebih pada saat itu Mesir adalah bagian dari kekuasaan Ottoman, sekutu dari Jerman dan Austria yang menjadi musuh Inggris.
Namun, Inggris didesak warga Mesir yang menginginkan kebebasan, sehingga pada 21 Februari 1922 Inggris memberikan kemerdekaan de facto secara sepihak.
Inggris tetap memberikan pengaruhnya kepada seluruh sistem politik Mesir hingga Krisis Suez pada tahun 1956.
3. Afghanistan
Negara Islam kecil di antara Asia Selatan dan Asia Tengah, Afghanistan, dijajah Inggris sejak abad ke-19. Pada saat itu, Inggris yang berupaya melindungi India dari Rusia melakukan pendekatan terhadap Afghanistan.
Rencana invasi Inggris terhadap Afghanistan menimbulkan perang tiga kali berturut-turut, yakni yang terjadi pada tahun 1834-1842, 1878-1880, dan 1919.
Afghanistan berhasil menang pada perang terakhir dan meraih kemerdekaan mereka dari Inggris.
(sya)