Zelensky: Invasi Rusia Hancurkan Hampir 400 Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan

Jum'at, 06 Mei 2022 - 12:45 WIB
loading...
Zelensky: Invasi Rusia Hancurkan Hampir 400 Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan
Zelensky: Invasi Rusia Hancurkan Hampir 400 Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan. FOTO/Reuters
A A A
KIEV - Invasi Rusia ke Ukraina telah menghancurkan ratusan rumah sakit dan institusi medis lainnya. Kondisi ini membuat dokter tanpa obat untuk mengatasi kanker atau kemampuan untuk melakukan operasi. Hal itu diungkapkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky .

Zelensky mengatakan, banyak tempat bahkan kekurangan antibiotik dasar di timur dan selatan Ukraina, medan perang utama.



“Jika Anda hanya mempertimbangkan infrastruktur medis, pada hari ini pasukan Rusia telah menghancurkan atau merusak hampir 400 institusi kesehatan: rumah sakit, bangsal bersalin, klinik rawat jalan,” kata Zelenskiy dalam pidato video kepada kelompok amal medis, Kamis (5/5/2022).

Menurutnya, di daerah-daerah yang diduduki oleh pasukan Rusia, situasinya sangat buruk. "Ini sama dengan kekurangan obat untuk pasien kanker. Ini berarti kesulitan yang ekstrim atau kekurangan insulin untuk diabetes. Tidak mungkin untuk melakukan operasi. Itu bahkan berarti, cukup sederhana, kekurangan antibiotik," lanjutnya, seperti dikutip dari Reuters.

Dalam salah satu tindakan perang yang paling banyak dikecam, sebuah rumah sakit bersalin dihancurkan pada 9 Maret di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung. Rusia menuduh gambar-gambar serangan itu direkayasa dan mengatakan situs itu telah digunakan oleh kelompok bersenjata Ukraina.



Kremlin mengatakan hanya menargetkan situs militer atau strategis dan tidak menargetkan warga sipil. Sementara Harian Ukraina melaporkan korban sipil dari penembakan dan pertempuran Rusia, dan menuduh Rusia melakukan kejahatan perang. Rusia menyangkal tuduhan itu.

Pavlo Kyrylenko, gubernur wilayah Donetsk, mengatakan, 25 orang terluka dalam penembakan hebat di kota Kramatorsk, lokasi pengeboman stasiun kereta api bulan lalu yang menewaskan lebih dari 50 orang. penembakan. Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan medan perang oleh Rusia dan Ukraina.

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari fasis. Ukraina dan Barat mengatakan, tuduhan fasis tidak berdasar dan bahwa perang adalah tindakan agresi yang tidak beralasan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1220 seconds (0.1#10.140)