Berhari-hari Dikepung Tentara Rusia, Warga Ukraina di Pabrik Baja Azovstal Mulai Putus Asa

Selasa, 03 Mei 2022 - 19:36 WIB
loading...
Berhari-hari Dikepung...
Berhari-hari dikepung tentara Rusia, warga Ukraina di pabrik baja Azovstal mulai putus asa. Foto/Reuters
A A A
KIEV - Ketika pasukan Rusia mendekati pabrik baja Azovstal, warga sipil Ukraina dan pasukan perlawanan yang bersembunyi di benteng terakhir Mariupol menghadapi pemboman "nonstop" dan kehabisan persediaan. Kondisi ini memaksa beberapa orang untuk mempertimbangkan tindakan putus asa untuk bertahan hidup.

Wakil komandan Resimen Azov Ukraina, Svyatoslav Palamar, mengatakan kepada CNN pada Senin malam pasukan Ukraina di dalam pabrik yang terkepung berbagi air dan makanan dengan warga sipil tetapi waktu hampir habis.

"Kami sangat kekurangan persediaan dalam hal air dan makanan. Saya tidak dapat memberi tahu Anda dengan pasti berapa banyak yang tersisa...tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa kami sedang menabung, sangat ketakutan tanpa air dan makanan, dan terutama amunisi," kata Palamar, yang ada di dalam pabrik.

"Jika (lebih buruk) menjadi yang terburuk dan kami kehabisan makanan, kami akan menangkap burung dan kami akan melakukan segalanya hanya untuk berdiri tegar," tambahnya seperti dikutip dari kantor berita yang berbasis diAS itu, Rabu (3/5/2022).

Selama berminggu-minggu, dunia telah menyaksikan dengan ngeri saat Rusia melanjutkan serangannya terhadap pabrik baja yang luas. Pembangkangan mereka yang tersisa telah menjadi simbol perlawanan teguh negara itu terhadap musuh yang jauh melebihi jumlah mereka.

Tetapi Rusia mengatakan pasukannya sekarang telah mencapai pinggiran pabrik dan melakukan "misi pembersihan langkah demi langkah," meskipun Palamar mengatakan pertahanan Ukraina, untuk saat ini, mampu bertahan.

"Pasukan telah menangkal beberapa serangan dan membunuh lima tentara Rusia," katanya.



Palamar mengatakan pabrik itu sekarang berada di bawah pemboman udara terus menerus oleh pasukan Rusia meskipun ada warga sipil yang tersisa.

"Serangan telah berlangsung tanpa henti, artileri tank, artileri voli, dan setiap tiga hingga lima menit ada pemboman udara... sinisme dari semua ini adalah masih ada warga sipil yang berlindung di pabrik, namun musuh melanjutkan ini. pengeboman," kata Palamar.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1961 seconds (0.1#10.140)