Kepala Intelijen Rusia: AS dan Polandia Berencana Membagi Ukraina

Jum'at, 29 April 2022 - 06:05 WIB
loading...
Kepala Intelijen Rusia:...
Kepala Intelijen Rusia: AS dan Polandia Berencana Membagi Ukraina. FOTO/Reuters
A A A
LONDON - Kepala Intelijen asing Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) dan Polandia merencanakan untuk mendapatkan pengaruh di Ukraina, klaim yang dibantah oleh Warsawa sebagai disinformasi yang bertujuan menabur ketidakpercayaan di antara para pendukung Kiev.

Sergei Naryshkin, Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR), mengutip intelijen yang tidak dipublikasikan, menunjukkan AS dan Polandia, sekutu NATO, sedang merencanakan untuk memulihkan kendali Polandia atas bagian barat Ukraina.



"Menurut intelijen yang diterima oleh Badan Intelijen Luar Negeri Rusia, Washington dan Warsawa sedang mengerjakan rencana untuk membangun kontrol militer dan politik Polandia yang ketat atas harta bersejarahnya di Ukraina," kata Naryshkin dalam pernyataan langka yang dirilis oleh SVR, seperti dikutip dari Reuters.

Polandia membantah klaim tersebut dan mengatakan itu adalah disinformasi yang disebarkan oleh Moskow. "Kebohongan tentang dugaan rencana Polandia untuk menyerang Ukraina barat telah berulang selama beberapa tahun," kata Stanislaw Zaryn, juru bicara koordinator layanan khusus Polandia.

"Tujuan propaganda Rusia adalah untuk menumbuhkan ketidakpercayaan antara Ukraina dan Polandia, untuk merusak kerja sama PL-UA," lanjutnya.



Polandia telah memerintah beberapa wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Ukraina pada waktu yang berbeda di masa lalu, yang terbaru antara dua perang dunia. Ukraina Barat, termasuk kota Lviv, diserap ke dalam Uni Soviet pada akhir Perang Dunia II.

SVR menyatakan, AS sedang mendiskusikan dengan Polandia sebuah rencana di mana pasukan "penjaga perdamaian" Polandia tanpa mandat NATO akan memasuki bagian-bagian Ukraina barat di mana kemungkinan konfrontasi dengan pasukan Rusia rendah.

SVR, yang setelah jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 mengambil sebagian besar tanggung jawab mata-mata asing KGB era Soviet, tidak mempublikasikan buktinya, dan Reuters tidak dapat memverifikasi tuduhan tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2027 seconds (0.1#10.140)