Dikirimi Surat dan Peluru, PM Israel dan Keluarganya Diancam Dihabisi

Rabu, 27 April 2022 - 04:49 WIB
loading...
Dikirimi Surat dan Peluru, PM Israel dan Keluarganya Diancam Dihabisi
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dan keluarganya dikirimi peluru tajam dan surat berisi ancaman pembunuhan. Foto/Naftali Bennett/Instagram
A A A
TEL AVIV - Sebuah surat dan peluru tajam ditujukan kepada Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett dan keluarganya. Surat itu berisi ancaman pembunuhan terhadap mereka.

Pejabat keamanan di Kantor Perdana Menteri segera memutuskan untuk memperkuat unit yang bertanggung jawab melindungi keluarga Bennett. Demikian disampaikan Kantor Perdana Menteri.

Menurut pernyataan polisi Israel, unit kejahatan serius Lahav 433 dan agen keamanan Shin Bet meluncurkan penyelidikan bersama atas surat ancaman pembunuhan tersebut.

Surat itu dikirim ke sebuah gedung yang berdekatan dengan rumah keluarga Bennett di Ra'anana, yang dia gunakan daripada kediaman resmi Perdana Menteri, dan ditujukan kepada PM Bennett dan keluarganya.

Tidak jelas kapan surat ancaman pembunuhan itu dikirim.



Perintah pembungkaman yang diberlakukan oleh pengadilan telah melarang banyak detail kasus tersebut untuk dipublikasikan.

Kantor PM Israel mengonfirmasi bahwa keamanan untuk keluarga Bennett ditingkatkan setelah penilaian oleh para pejabat.

Polisi tidak mengumumkan motif surat ancaman itu—tetapi Bennett mengisyaratkan itu bersifat politis—mengatakan di Twitter bahwa perselisihan semacam itu tidak boleh naik ke tingkat kekerasan, intimidasi, atau ancaman kematian.

"Saya perdana menteri dan tokoh politik, tetapi saya juga seorang suami dan ayah dan itu adalah tugas saya untuk melindungi istri dan anak-anak saya," tulis Bennett dalam sebuah pernyataan. “Kita harus menurunkan suhu pada wacana politik.”

Mitra koalisi Bennett, termasuk Menteri Luar Negeri Yair Lapid dan Menteri Pertahanan Benny Gantz, mengecam surat ancaman dan peluru tajam yang dikirim ke keluarga Perdana Menteri.

Lapid mengatakan surat itu menunjukkan ke mana kebencian bisa mengarah.

“Kami akan terus melawan wacana kebencian di jalanan, di media sosial, di mana-mana. Mereka tidak akan intim dengan kita. Para ekstremis tidak akan mengalahkan mayoritas yang waras,” katanya di Twitter.

Gantz mengatakan ancaman itu adalah melintasi garis merah."Sebuah peluru dalam sebuah amplop dapat berubah menjadi tiga peluru yang ditembakkan dari sebuah pistol," katanya, seperti dikutip Times of Israel, Rabu (27/4/2022).
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1070 seconds (0.1#10.140)