PBB: Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Mungkin Tercapai Beberapa Pekan Mendatang

Selasa, 19 April 2022 - 04:30 WIB
loading...
PBB: Gencatan Senjata...
PBB: Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Mungkin Tercapai Beberapa Pekan Mendatang. FOTO/Reuters
A A A
WASHINGTON - Gencatan senjata kemanusiaan antara pasukan Ukraina dan Rusia di Ukraina tidak ada di depan mata saat ini, tetapi mungkin dimungkinkan dalam beberapa minggu. Hal itu diungkapkan Kepala Bantuan PBB , Martin Griffiths, Senin (18/4/2022).

Griffiths membuat komentar dalam sebuah pengarahan kepada wartawan di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS) tentang upayanya untuk mengatur gencatan senjata lokal di Ukraina. Gencatan senjata diperlukan agar warga sipil yang putus asa dapat dievakuasi dari daerah yang diperangi dan untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan.



Sebelumnya, Griffiths telah bertemu dengan pejabat senior di Moskow dan Kiev pada bulan ini untuk membahas "aspirasi" PBB untuk gencatan senjata kemanusiaan dan cara untuk meningkatkan sistem untuk memberi tahu pihak evakuasi dan pergerakan pasokan kemanusiaan.

"Jelas, kami belum mendapatkan gencatan senjata kemanusiaan di pihak Rusia," katanya. "Saya membahas banyak detail tentang ini dan mereka terus berjanji untuk menghubungi saya tentang detail proposal itu," lanjut Griffiths, seperti dikutip dari Reuters.

"Saat ini, jika saya bisa berbicara mewakili pihak berwenang Rusia, mereka tidak menempatkan gencatan senjata lokal di atas agenda mereka," katanya. "Gencatan senjata tidak ada di depan mata saat ini. Mungkin beberapa minggu lagi. Mungkin sedikit lebih lama dari itu," tambahnya.



Griffiths mengatakan, dia akan melakukan perjalanan ke Turki minggu ini untuk membahas dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan pejabat lainnya tentang prospek menjadi tuan rumah pembicaraan kemanusiaan antara Ukraina dan Rusia.

"Turki telah mampu menampilkan dirinya di kedua belah pihak sebagai tuan rumah yang benar-benar berharga dan berguna untuk pembicaraan itu," katanya.



Pejabat bantuan PBB berencana untuk mengirim konvoi kemanusiaan dalam beberapa hari ke depan ke wilayah Donetsk timur, di mana separatis yang didukung Rusia mendeklarasikan republik. “Dari sana pasokan bantuan akan pergi ke Luhansk, wilayah separatis lainnya,” katanya.

Invasi Moskow, yang jadi serangan terbesar di negara Eropa sejak 1945, telah menewaskan atau melukai ribuan orang. Lebih dari 7 juta orang diperkirakan menjadi pengungsi internal di Ukraina dan membutuhkan bantuan segera, menurut Komite Penyelamatan Internasional.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Lukashenko Sebut Sekutu...
Lukashenko Sebut Sekutu NATO Sekarang Diam setelah Belarusia Dilindungi Senjata Nuklir Rusia
Jerman Siap Kirim Rudal...
Jerman Siap Kirim Rudal Canggih Taurus ke Ukraina untuk Melawan Rusia
Trump: Jutaan Orang...
Trump: Jutaan Orang Tewas karena Putin, Biden, dan Zelensky
Versi Rusia, Serangan...
Versi Rusia, Serangan Rudalnya di Sumy Tewaskan 60 Komandan Ukraina dan NATO
Zelensky Tantang Trump...
Zelensky Tantang Trump Kunjungi Ukraina: Datanglah, Lihat Kehancuran Invasi Rusia
Jadi Korban Keganasan...
Jadi Korban Keganasan S-400 Rusia, Pilot Jet Tempur F-16 Ukraina Pavlo Ivanov Dapat Gelar Pahlawan
Perang Dunia III Akan...
Perang Dunia III Akan Terjadi? 27 Negara Sudah Sudah Memperingatkan 450 Juta Warganya untuk Bersiap
Mantan PM Malaysia Abdullah...
Mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi Meninggal Dunia di Usia 85 Tahun
Wow! Vietnam Bakal Gratiskan...
Wow! Vietnam Bakal Gratiskan Uang Sekolah TK hingga SMA termasuk Swasta, Siapkan Rp5,3 Triliun
Rekomendasi
Sidang Tuntutan 3 Hakim...
Sidang Tuntutan 3 Hakim Pemberi Vonis Bebas Ronald Tannur Diundur Jadi 22 April
Bali Batasi Plastik...
Bali Batasi Plastik Sekali Pakai, Industri Harus Bertransformasi ke Produk Eco-Friendly
Kabar Gembira, Dosen...
Kabar Gembira, Dosen di 29 PTN BLU Ini akan Terima Tukin Mulai 2025
Berita Terkini
3 Ulama Arab Saudi yang...
3 Ulama Arab Saudi yang Pernah Ditangkap karena Dianggap Terlalu Vokal Terhadap Pemerintah
1 jam yang lalu
Dari Mana Kekayaaan...
Dari Mana Kekayaaan Raja Salman Berasal?
1 jam yang lalu
China Upgrade Besar-besaran...
China Upgrade Besar-besaran Pangkalan di Laut China Selatan, Terlihat Pesawat Pengebom H-6K
2 jam yang lalu
Perang Dagang Sengit,...
Perang Dagang Sengit, Diplomat Beijing: Gaun Sekretaris Pers Gedung Putih Buatan China
2 jam yang lalu
AS Kembali Tangkap Mahasiswa...
AS Kembali Tangkap Mahasiswa Pro-Palestina, Namanya Mohsen Mahdawi
4 jam yang lalu
Kepala Pentagon: China...
Kepala Pentagon: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Kapal Induk AS dalam 20 Menit
4 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved