Bayi 13 Hari di Inggris Meninggal setelah Terinfeksi Covid-19
loading...
A
A
A
LONDON - Seorang bayi berusia 13 hari di Inggris tanpa penyakit penyerta telah meninggal hari Kamis setelah terinfeksi virus corona baru ( Covid-19 ) . Dia tercatat sebagai korban corona termuda di negara tersebut.
Belum jelas bagaimana bayi, yang jenis kelaminnya belum dirilis, terinfeksi virus tersebut.
Berita duka tentang bayi itu muncul ketika rumah sakit anak-anak Sheffield, di utara Inggris, mengonfirmasi bahwa seorang anak meninggal pada hari Senin setelah dirawat dalam kondisi kritis. Rumah sakit, yang belum mengonfirmasi usia anak itu, mengatakan anak itu telah dites positif Covid-19, tetapi penyebab kematiannya belum ditentukan.
Sebelumnya, orang termuda di Inggris yang meninggal karena virus tersebut adalah Ismail Mohamed Abdulwahab. Bocah 13 tahun asal Brixton, London selatan, ini juga tidak memiliki penyakit penyerta. (Baca: Viral, Perawat Covid-19 Bercelana Dalam dengan APD Transparan )
Semalam dilaporkan lebih 135 lebih orang di negara tersebut meninggal terkait Covid-19. Dari jumlah itu, 62 pasien meninggal di rumah sakit, dengan yang tertua berusia 96 tahun.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti dikutip news.com.au, Jumat (19/6/2020), mengatakan pekerja garis depan, termasuk profesional dan pengemudi medis, harus menjadi yang pertama diimunisasi setelah vaksin virus corona baru dikembangkan.
Wakil Direktur Jenderal WHO Soumya Swaminathan mengatakan orang-orang dengan masalah kesehatan yang ada juga harus diprioritaskan, bersama dengan orang-orang yang bekerja di daerah yang telah menjadi lokasi wabah besar, termasuk pabrik pengolahan daging, penjara, dan panti jompo. (Baca juga: Dokter Reisa Ingatkan Masyarakat tentang Transmisi Lokal Covid-19 )
Inggris sampai saat ini melaporkan ada 301.935 kasus Covid-19 dengan 42.373 orang meninggal dan sebanyak 1.313 pasien berhasil disembuhkan. Inggris menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak kelima di dunia setelah Amerika Serikat, Brasil, Rusia dan India.
Belum jelas bagaimana bayi, yang jenis kelaminnya belum dirilis, terinfeksi virus tersebut.
Berita duka tentang bayi itu muncul ketika rumah sakit anak-anak Sheffield, di utara Inggris, mengonfirmasi bahwa seorang anak meninggal pada hari Senin setelah dirawat dalam kondisi kritis. Rumah sakit, yang belum mengonfirmasi usia anak itu, mengatakan anak itu telah dites positif Covid-19, tetapi penyebab kematiannya belum ditentukan.
Sebelumnya, orang termuda di Inggris yang meninggal karena virus tersebut adalah Ismail Mohamed Abdulwahab. Bocah 13 tahun asal Brixton, London selatan, ini juga tidak memiliki penyakit penyerta. (Baca: Viral, Perawat Covid-19 Bercelana Dalam dengan APD Transparan )
Semalam dilaporkan lebih 135 lebih orang di negara tersebut meninggal terkait Covid-19. Dari jumlah itu, 62 pasien meninggal di rumah sakit, dengan yang tertua berusia 96 tahun.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti dikutip news.com.au, Jumat (19/6/2020), mengatakan pekerja garis depan, termasuk profesional dan pengemudi medis, harus menjadi yang pertama diimunisasi setelah vaksin virus corona baru dikembangkan.
Wakil Direktur Jenderal WHO Soumya Swaminathan mengatakan orang-orang dengan masalah kesehatan yang ada juga harus diprioritaskan, bersama dengan orang-orang yang bekerja di daerah yang telah menjadi lokasi wabah besar, termasuk pabrik pengolahan daging, penjara, dan panti jompo. (Baca juga: Dokter Reisa Ingatkan Masyarakat tentang Transmisi Lokal Covid-19 )
Inggris sampai saat ini melaporkan ada 301.935 kasus Covid-19 dengan 42.373 orang meninggal dan sebanyak 1.313 pasien berhasil disembuhkan. Inggris menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak kelima di dunia setelah Amerika Serikat, Brasil, Rusia dan India.
(min)