Rusia Mengaku Tak Lagi Miliki Persediaan Senjata Kimia

Jum'at, 15 April 2022 - 04:27 WIB
loading...
Rusia Mengaku Tak Lagi Miliki Persediaan Senjata Kimia
Rusia Mengaku Tak Lagi Miliki Persediaan Senjata Kimia. FOTO/TASS
A A A
MOSKOW - Rusia mengaku telah membuang semua persediaan senjata kimia mereka. Semua tuduhan tentang serangan senjata kimia di Ukraina yang sedang dipersiapkan oleh Rusia adalah bohong. Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Federasi Rusia, Valentina Matviyenko, Rabu (13/4/2022).

“Hari ini, ada upaya untuk mencoreng tentara Rusia, mencoreng Rusia, meniru aktivitas Rusia yang diduga menggunakan senjata kimia. Ini semua, tentu saja, bohong. Rusia tidak memiliki senjata kimia,” tegas Matviyenko, seperti dikutip dari kantor berita TASS.



“Rusia memenuhi semua kewajibannya. Pada 2017, kami menyelesaikan total pembuangan senjata kimia, tidak seperti Amerika Serikat yang masih belum membuang stok senjata kimia mereka," lanjut Matviyenko.

Menurutnya, pihak berwenang Ukraina terlibat dalam penyebaran disinformasi dalam kasus ini. Sebelumnya, Wakil Ketua Konstantin Kosachev berpendapat bahwa diskusi yang meyakinkan dari AS dan Inggris mengenai serangan kimia di Ukraina yang diduga disiapkan oleh Rusia dinilai mengkhawatirkan.

Ia juga menambahkan bahwa rekaman video keracunan yang mengejutkan bisa saja telah difilmkan sebelumnya.

Pada hari Selasa, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan pada konferensi pers bahwa AS khawatir bahwa Rusia mungkin ingin menggunakan senjata kimia selama operasi militer khusus di Ukraina. Secara khusus, ia mengklaim bahwa Rusia dapat menggunakan sejumlah zat pengendali kerusuhan, termasuk gas air mata yang dicampur dengan zat beracun.



Sebelumnya, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov menyatakan bahwa Dinas Keamanan Ukraina (SBU), dengan dukungan dari negara-negara Barat, sedang mempersiapkan provokasi di Ukraina dengan penggunaan zat beracun terhadap warga sipil, untuk menuduh Rusia.

Dia menggarisbawahi bahwa pasukan Rusia yang terlibat dalam operasi militer khusus tidak memiliki dan tidak dapat memiliki amunisi kimia. Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, tudingan bahwa Rusia melakukan berbagai pelanggaran terkait senjata yang digunakan dalam pertempuran telah banyak mengemuka, tudingan yang dengan tegas dibantah oleh Moskow.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1029 seconds (0.1#10.140)