Putin Sebut Invasi Rusia Akan Mencapai Tujuan Mulia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pemimpin Rusia Vladimir Putin mengatakan invasi negaranya ke Ukraina akan mencapai apa yang disebutnya sebagai tujuan "mulia".
Berbicara bersama pemimpin Belarusia Aleksandr Lukashenko , Putin mengklaim bahwa bentrokan dengan Ukraina "tak terhindarkan". Ia mengatakan tidak punya pilihan selain melancarkan invasi dalam upaya melindungi wilayah Donbas yang berbahasa Rusia.
PBB mengatakan 10 juta orang telah meninggalkan rumah mereka sejak invasi dimulai.
Tetapi selama tampil di depan publik yang menandai peringatan 61 tahun Yuri Gagarin menjadi manusia pertama di luar angkasa, Putin bersikeras bahwa pasukannya membantu orang-orang yang tertindas di wilayah separatis Ukraina.
"Di satu sisi, kami membantu dan menyelamatkan orang, dan di sisi lain, kami hanya mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan Rusia sendiri," tegas pria berusia 69 tahun itu.
"Jelas bahwa kami tidak punya pilihan. Itu adalah keputusan yang tepat," katanya.
"Tujuannya sangat jelas, itu mulia," ia menambahkan seperti dikutip dari BBC, Selasa (12/4/2022).
Kremlin mengklaim bahwa Ukraina telah melakukan genosida terhadap mereka yang berbahasa Rusia di Ukraina timur, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa itulah masalahnya.
Berbicara bersama pemimpin Belarusia Aleksandr Lukashenko , Putin mengklaim bahwa bentrokan dengan Ukraina "tak terhindarkan". Ia mengatakan tidak punya pilihan selain melancarkan invasi dalam upaya melindungi wilayah Donbas yang berbahasa Rusia.
PBB mengatakan 10 juta orang telah meninggalkan rumah mereka sejak invasi dimulai.
Tetapi selama tampil di depan publik yang menandai peringatan 61 tahun Yuri Gagarin menjadi manusia pertama di luar angkasa, Putin bersikeras bahwa pasukannya membantu orang-orang yang tertindas di wilayah separatis Ukraina.
"Di satu sisi, kami membantu dan menyelamatkan orang, dan di sisi lain, kami hanya mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan Rusia sendiri," tegas pria berusia 69 tahun itu.
"Jelas bahwa kami tidak punya pilihan. Itu adalah keputusan yang tepat," katanya.
"Tujuannya sangat jelas, itu mulia," ia menambahkan seperti dikutip dari BBC, Selasa (12/4/2022).
Kremlin mengklaim bahwa Ukraina telah melakukan genosida terhadap mereka yang berbahasa Rusia di Ukraina timur, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa itulah masalahnya.