Ribuan Demonstran Kecam Kudeta, Imran Khan: Tolak Pemerintah Dipimpin Penjahat
loading...
A
A
A
ISLAMABAD - Demonstrasi besar-besaran mengguncang beberapa kota di Pakistan, termasuk ibu kota negara Islamabad, pada Minggu (10/4/2022) malam.
Ribuan orang turun ke jalan untuk menyatakan dukungan mereka terhadap Perdana Menteri yang digulingkan Imran Khan.
Khan digulingkan oleh parlemen dalam mosi tidak percaya yang berhasil pada Sabtu (9/4/2022). Khan mengecam voting itu sebagai operasi perubahan rezim yang didukung asing.
“Belum pernah massa seperti itu keluar secara spontan dan dalam jumlah seperti itu dalam sejarah kita, menolak pemerintah impor yang dipimpin oleh penjahat,” ujar Khan di Twitter, berbagi rekaman protes.
Demonstrasi dipelopori partai PTI Khan, yang menyerukan anggota dan pendukungnya untuk turun ke jalan di seluruh negeri.
Sebelumnya pada hari itu, Khan mengulangi tuduhannya terhadap Amerika Serikat (AS), menyalahkan penggulingannya di Washington dan mencapnya sebagai operasi “perubahan rezim” yang bertujuan membawa “ke dalam kekuasaan sekelompok penjahat yang mudah dipengaruhi dengan jaminan.”
Mantan PM juga mengatakan negara itu memasuki periode baru "perjuangan kebebasan" dengan rakyat Pakistan melindungi "kedaulatan dan demokrasi" dari "konspirasi asing perubahan rezim."
Sebelumnya, politisi tersebut mengaku memiliki rekaman yang diperoleh dari Duta Besar Pakistan di Washington yang membuktikan tuduhan tersebut.
AS dengan tegas menolak tuduhan semacam itu, menyangkal keterlibatan apa pun dalam peristiwa tersebut.
Majelis Nasional Pakistan mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap Khan dengan 176 anggota parlemen dari 342 anggota memilih langkah untuk mengakhiri masa jabatannya lebih awal.
Partai PTI secara efektif kehilangan mayoritas parlemen pada Maret, setelah tujuh anggota parlemen dari partai koalisinya membelot dan bergabung dengan barisan oposisi.
Parlemen Pakistan mengadakan pemungutan suara untuk memilih PM baru pada Senin (11/4/2022).
Ribuan orang turun ke jalan untuk menyatakan dukungan mereka terhadap Perdana Menteri yang digulingkan Imran Khan.
Khan digulingkan oleh parlemen dalam mosi tidak percaya yang berhasil pada Sabtu (9/4/2022). Khan mengecam voting itu sebagai operasi perubahan rezim yang didukung asing.
“Belum pernah massa seperti itu keluar secara spontan dan dalam jumlah seperti itu dalam sejarah kita, menolak pemerintah impor yang dipimpin oleh penjahat,” ujar Khan di Twitter, berbagi rekaman protes.
Demonstrasi dipelopori partai PTI Khan, yang menyerukan anggota dan pendukungnya untuk turun ke jalan di seluruh negeri.
Sebelumnya pada hari itu, Khan mengulangi tuduhannya terhadap Amerika Serikat (AS), menyalahkan penggulingannya di Washington dan mencapnya sebagai operasi “perubahan rezim” yang bertujuan membawa “ke dalam kekuasaan sekelompok penjahat yang mudah dipengaruhi dengan jaminan.”
Mantan PM juga mengatakan negara itu memasuki periode baru "perjuangan kebebasan" dengan rakyat Pakistan melindungi "kedaulatan dan demokrasi" dari "konspirasi asing perubahan rezim."
Sebelumnya, politisi tersebut mengaku memiliki rekaman yang diperoleh dari Duta Besar Pakistan di Washington yang membuktikan tuduhan tersebut.
AS dengan tegas menolak tuduhan semacam itu, menyangkal keterlibatan apa pun dalam peristiwa tersebut.
Majelis Nasional Pakistan mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap Khan dengan 176 anggota parlemen dari 342 anggota memilih langkah untuk mengakhiri masa jabatannya lebih awal.
Partai PTI secara efektif kehilangan mayoritas parlemen pada Maret, setelah tujuh anggota parlemen dari partai koalisinya membelot dan bergabung dengan barisan oposisi.
Parlemen Pakistan mengadakan pemungutan suara untuk memilih PM baru pada Senin (11/4/2022).
(sya)