Kemhan Inggris Tuding Rusia Targetkan Warga Sipil Ukraina
loading...
A
A
A
LONDON - Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada Sabtu (9/4/2022), bahwa pasukan Rusia menargetkan warga sipil. Tuduhan ini dilayangkan satu hari setelah serangan rudal di stasiun kereta api yang penuh dengan wanita, anak-anak dan orang tua menewaskan sedikitnya 52 orang.
“Rusia memfokuskan serangannya, termasuk rudal jelajah yang diluncurkan oleh pasukan Angkatan Lautnya, di wilayah Donbas timur,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam pengarahan harian, seperti dikutip dari Reuters.
Kemhan Inggris menyatakan, pihaknya memperkirakan serangan udara akan meningkat di selatan dan timur ketika Rusia berusaha membangun jembatan darat antara Krimea, yang dicaplok Moskow pada 2014, dan Donbas tetapi pasukan Ukraina menggagalkan kemajuan tersebut.
Sementara itu, pejabat Ukraina mengatakan, penembakan telah meningkat di wilayah itu dalam beberapa hari terakhir karena lebih banyak pasukan Rusia tiba. "Penjajah terus mempersiapkan serangan di timur negara kita untuk membangun kontrol penuh atas wilayah Donetsk dan Luhansk," kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
Presiden Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan di stasiun kereta api di Kramatorsk, di wilayah timur Donetsk, sebagai serangan yang disengaja terhadap warga sipil. Walikota kota itu memperkirakan 4.000 orang berkumpul di sana pada saat itu.
Gubernur regional Pavlo Kyrylenko mengatakan stasiun itu terkena rudal balistik jarak pendek Tochka U yang berisi munisi tandan, yang meledak di udara, menyemprotkan bom ke area yang lebih luas. Reuters tidak dapat memverifikasi apa yang terjadi di Kramatorsk.
Amunisi tandan dilarang berdasarkan konvensi tahun 2008. Rusia belum menandatanganinya tetapi sebelumnya membantah menggunakan persenjataan semacam itu di Ukraina.
Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris mengutuk insiden yang terjadi pada hari yang sama ketika Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengunjungi Kiev untuk menunjukkan solidaritas dan mempercepat proses keanggotaan Ukraina.
"Kami mengharapkan tanggapan global yang tegas terhadap kejahatan perang ini," kata Zelensky dalam sebuah video yang diposting pada Jumat malam.
"Setiap penundaan dalam menyediakan senjata ke Ukraina, penolakan apa pun, hanya dapat berarti bahwa politisi yang bersangkutan ingin membantu kepemimpinan Rusia lebih dari kami," katanya, seraya menyerukan embargo energi dan semua bank Rusia untuk dihentikan.
“Rusia memfokuskan serangannya, termasuk rudal jelajah yang diluncurkan oleh pasukan Angkatan Lautnya, di wilayah Donbas timur,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam pengarahan harian, seperti dikutip dari Reuters.
Kemhan Inggris menyatakan, pihaknya memperkirakan serangan udara akan meningkat di selatan dan timur ketika Rusia berusaha membangun jembatan darat antara Krimea, yang dicaplok Moskow pada 2014, dan Donbas tetapi pasukan Ukraina menggagalkan kemajuan tersebut.
Sementara itu, pejabat Ukraina mengatakan, penembakan telah meningkat di wilayah itu dalam beberapa hari terakhir karena lebih banyak pasukan Rusia tiba. "Penjajah terus mempersiapkan serangan di timur negara kita untuk membangun kontrol penuh atas wilayah Donetsk dan Luhansk," kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
Presiden Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan di stasiun kereta api di Kramatorsk, di wilayah timur Donetsk, sebagai serangan yang disengaja terhadap warga sipil. Walikota kota itu memperkirakan 4.000 orang berkumpul di sana pada saat itu.
Gubernur regional Pavlo Kyrylenko mengatakan stasiun itu terkena rudal balistik jarak pendek Tochka U yang berisi munisi tandan, yang meledak di udara, menyemprotkan bom ke area yang lebih luas. Reuters tidak dapat memverifikasi apa yang terjadi di Kramatorsk.
Amunisi tandan dilarang berdasarkan konvensi tahun 2008. Rusia belum menandatanganinya tetapi sebelumnya membantah menggunakan persenjataan semacam itu di Ukraina.
Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris mengutuk insiden yang terjadi pada hari yang sama ketika Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengunjungi Kiev untuk menunjukkan solidaritas dan mempercepat proses keanggotaan Ukraina.
"Kami mengharapkan tanggapan global yang tegas terhadap kejahatan perang ini," kata Zelensky dalam sebuah video yang diposting pada Jumat malam.
"Setiap penundaan dalam menyediakan senjata ke Ukraina, penolakan apa pun, hanya dapat berarti bahwa politisi yang bersangkutan ingin membantu kepemimpinan Rusia lebih dari kami," katanya, seraya menyerukan embargo energi dan semua bank Rusia untuk dihentikan.
(esn)