Profil Alexander Bortnikov, Digadang-gadang Gantikan Putin Jika Dikudeta

Sabtu, 02 April 2022 - 06:01 WIB
loading...
Profil Alexander Bortnikov,...
Direktur Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) Alexander Bortnikov. Foto/kremlin
A A A
MOSKOW - Direktur Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) Alexander Bortnikov digadang-gadang bakal mengambil alih kepemimpinan di Rusia apabila Presiden Vladimir Putin digulingkan atau dikudeta para jenderal.

Pria kelahiran Perm, 15 November 1951, ini pernah bergabung sebagai mata-mata Komite Keamanan Negara (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti atau KGB) Rusia. KGB merupakan cikal bakal FSB.

Bortnikov menyelesaikan studi di Sekolah Tinggi KGB Dzerzhinsky di Moskow pada 1975. Dari 1975-2004, Bortnikov bekerja di sistem polisi rahasia di Leningrad (saat ini Saint Petersburg).



Kemudian pada 2004, ia menjadi Wakil Direktur Layanan Keamanan Federal Rusia. Pada 2008, Bortnikov diangkat sebagai Direktur Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB), Ketua Komite Antiterorisme Nasional, serta anggota tetap Dewan Keamanan Rusia.



Bortnikov memimpin FSB selama perang lima hari dengan Georgia pada tahun 2008. Perang ini berakhir dengan pendudukan wilayah Georgia.



Selama aktif di FSB, Bortnikov diduga terlibat kematian mata-mata Rusia yang membelot ke Inggris, Alexander Litvinenko.

Litvinenko diracuni dengan polonium. Selain itu, Bortnikov juga salah satu penggagas dan pelaku pencaplokan Krimea dan perang di Ukraina.

Menurut laporan media Rusia, Bortnikov dianugerahi gelar Pahlawan Federasi Rusia, yang merupakan gelar kehormatan tertinggi di Rusia.

Selain itu, ia juga mendapat pangkat Jenderal Angkatan Darat. Pangkat ini sangat prestisius karena hanya ada tiga Jenderal Angkatan Darat di FSB, dua orang di Kementerian Dalam Negeri, serta satu orang di GRU (intelijen militer Rusia).

Bortnikov merupakan sahabat karib Putin. Meskipun bersahabat karib, dilaporkan bahwa Putin tidak menyukai Bortnikov.

Hal ini karena adanya kesalahan perhitungan intelijen yang dilakukan Bortnikov dalam perang melawan Ukraina.

Diketahui, Bortnikov beserta departemennya bertanggung jawab untuk menganalisis kapasitas tentara serta penduduk Ukraina.

Invasi Rusia ke Ukraina saat ini masih berlangsung dan terkesan berkepanjangan tanpa ada titik terang penyelesaian konflik. Sumber daya Rusia bisa terus terkuras jika perang tersebut tak segera berakhir.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1925 seconds (0.1#10.140)