Reformasi, Perempuan Arab Saudi Kini Bisa Gabung Pasukan Penjaga Perbatasan
loading...
A
A
A
RIYADH - Arab Saudi terus berusaha meningkatkan partisipasi perempuan di berbagai bidang kehidupan publik. Terbaru, perempuan Arab Saudi kini dapat bergabung dengan pasukan perbatasan nasional negara itu.
Pengumuman itu dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi pada Kamis lalu. Namun pengumuman itu tidak merinci apakah mereka akan memerlukan izin wali pria mereka sebelum melamar.
"Perempuan Arab Saudi dapat bergabung dengan pasukan di pangkat swasta," bunyi pernyataan itu, menambahkan bahwa aplikasi akan dibuka di situs kementerian untuk periode lima hari mulai Minggu 27 Maret esok seperti dikutip dari Al Araby, Sabtu (26/3/2022).
Sebelumnya, pada bulan September lalu, kelompok pertama tentara perempuan Arab Saudi lulus dari Pusat Pelatihan Kader Wanita Angkatan Bersenjata, setelah menyelesaikan 14 minggu pelatihan. Mereka sekarang dalam layanan aktif, menurut laporan media lokal.
Direktorat jenderal penjaga perbatasan pertama kali mengumumkan rencana untuk mempekerjakan perempuan untuk dinas pada Juni 2018.
Perkembangan itu datang sebagai bagian dari Visi 2030 Pangeran Arab Saudi Mohammad bin Salman untuk meliberalisasi kerajaan ultra-konservatif dan mengawasi langkah-langkah dalam hak-hak perempuan.
Pada 2019, sebuah dekrit dikeluarkan yang mengizinkan perempuan bepergian ke luar negeri tanpa izin dari wali mereka. Amandemen tahun itu juga memungkinkan perempuan untuk mendaftarkan kelahiran, pernikahan atau perceraian untuk dikeluarkan dokumen penting.
Namun, kelompok-kelompok hak asasi mengatakan bahwa aktivis perempuan Arab Saudi masih dibungkam, dengan wacana dan mobilisasi seputar hak-hak perempuan sangat dibatasi dan banyak aktivis hak-hak perempuan dimasukkan ke balik jeruji besi di Arab Saudi.
Pengumuman itu dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi pada Kamis lalu. Namun pengumuman itu tidak merinci apakah mereka akan memerlukan izin wali pria mereka sebelum melamar.
"Perempuan Arab Saudi dapat bergabung dengan pasukan di pangkat swasta," bunyi pernyataan itu, menambahkan bahwa aplikasi akan dibuka di situs kementerian untuk periode lima hari mulai Minggu 27 Maret esok seperti dikutip dari Al Araby, Sabtu (26/3/2022).
Sebelumnya, pada bulan September lalu, kelompok pertama tentara perempuan Arab Saudi lulus dari Pusat Pelatihan Kader Wanita Angkatan Bersenjata, setelah menyelesaikan 14 minggu pelatihan. Mereka sekarang dalam layanan aktif, menurut laporan media lokal.
Direktorat jenderal penjaga perbatasan pertama kali mengumumkan rencana untuk mempekerjakan perempuan untuk dinas pada Juni 2018.
Perkembangan itu datang sebagai bagian dari Visi 2030 Pangeran Arab Saudi Mohammad bin Salman untuk meliberalisasi kerajaan ultra-konservatif dan mengawasi langkah-langkah dalam hak-hak perempuan.
Pada 2019, sebuah dekrit dikeluarkan yang mengizinkan perempuan bepergian ke luar negeri tanpa izin dari wali mereka. Amandemen tahun itu juga memungkinkan perempuan untuk mendaftarkan kelahiran, pernikahan atau perceraian untuk dikeluarkan dokumen penting.
Namun, kelompok-kelompok hak asasi mengatakan bahwa aktivis perempuan Arab Saudi masih dibungkam, dengan wacana dan mobilisasi seputar hak-hak perempuan sangat dibatasi dan banyak aktivis hak-hak perempuan dimasukkan ke balik jeruji besi di Arab Saudi.
(ian)