Intel Rusia: 6.595 Tentara Bayaran Asing dari 62 Negara Bantu Ukraina

Sabtu, 26 Maret 2022 - 05:45 WIB
loading...
Intel Rusia: 6.595 Tentara...
Tentara Ukraina berjaga di pangkalan udara Vasylkiv, Kiev, Ukraina, 26 Februari 2022. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Intelijen militer Rusia memperkirakan total 6.595 tentara bayaran asing dan teroris dari 62 negara telah terkonsentrasi di Ukraina hingga saat ini.

Laporan itu diungkapkan Kepala Direktorat Operasi Utama Staf Umum Rusia Sergei Rudskoy, dilansir Sputnik pada Jumat (25/3/2022).

"Hari ini, jumlah tentara bayaran asing berkurang. Ini difasilitasi oleh serangan presisi tinggi terhadap pangkalan dan kamp tempat mereka dilatih. Tepat di pangkalan Starychi dan Yaroviv pada 13 Maret, lebih dari 200 orang tewas dan lebih dari 400 orang terluka," ungkap Rudskoy.



Dia memperingatkan bahwa aturan perang tidak berlaku untuk para tentara bayaran, dan mereka akan dihancurkan tanpa ampun oleh militer Rusia.



Rudskoy menunjukkan jumlah tentara bayaran asing yang beroperasi di Ukraina telah menurun, dengan tidak ada pendatang baru yang diamati selama tujuh hari terakhir, dan arus keluar justru terlihat.



“Dalam sepekan terakhir, 285 militan melarikan diri ke Polandia, Hongaria dan Rumania, semoga tanpa Stinger atau Javelin,” papar dia.

Dia memperingatkan, “Pengalaman sebelumnya menunjukkan sistem pertahanan udara portabel dan rudal anti-tank menyebar dengan cepat ke seluruh dunia bersama dengan tentara bayaran yang kembali ke negara asal mereka."

Rudskoy juga melaporkan lebih dari 23.000 warga negara asing dari 37 pemerintahan telah secara sukarela berjuang bersama unit-unit Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR), tetapi republik-republik itu menolak bantuan mereka.

"Kami mengusulkan kepada pimpinan LPR dan DPR agar mereka menerima bantuan ini, tetapi mereka mengatakan akan mempertahankan tanah mereka sendiri. Mereka memiliki kekuatan dan sarana yang cukup untuk itu," ujar dia.

Mengomentari situasi di Mariupol, kota pesisir utama Ukraina tenggara yang telah menyaksikan pertempuran sengit dalam beberapa pekan terakhir, Rudskoy mengatakan lebih dari 7.000 militan Ukraina, di antaranya unit Azov, Aidar dan neo-Nazi Sektor Kanan, terkonsentrasi di daerah itu.

Menurut dia, para militant Ukraina berlindung di belakang warga sipil dan menggunakannya sebagai tameng manusia.

"Pejuang dari Resimen Azov mendorong perempuan dan anak-anak keluar dari ruang bawah tanah, mengancam mereka dengan senjata, dan mengarahkan mereka memajukan unit DPR untuk menghalangi kemajuan mereka. Ini sudah menjadi praktik umum bagi mereka," ujar dia.

Kepala Direktorat Operasi Utama Rusia itu mengatakan total lebih dari 270 permukiman yang sebelumnya dikendalikan pasukan Ukraina sekarang dikendalikan pasukan Luhansk dan Donetsk.

Pasukan Donetsk sekarang beroperasi bersama pasukan Rusia untuk membebaskan permukiman di sebelah barat Donetsk.

Rudskoy mengatakan militer Ukraina menciptakan zona pertahanan yang dijaga ketat di Donbass selama delapan tahun terakhir yang terdiri dari jaringan struktur beton "monolitik".

Kondisi itu memaksa unit-unit Rusia dan milisi yang maju untuk melakukan serangan berat terhadap titik-titik kuat dan posisi cadangan musuh sebelum melanjutkan menghindari kerugian.

Rudskoy meyakinkan operasi militer Rusia di Ukraina akan berlanjut sampai tujuan yang digariskan presiden Rusia terpenuhi.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ukraina: Rusia Melanggar...
Ukraina: Rusia Melanggar Gencatan Senjata Paskah Hampir 3.000 Kali
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
Mengganti Senjata Nuklir...
Mengganti Senjata Nuklir AS Jadi Tantangan Rumit bagi Eropa
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
Media AS Sebut Kyiv...
Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah
Negara NATO Ini Klaim...
Negara NATO Ini Klaim Bakal Diinvasi Rusia Beberapa Tahun Lagi
Pernyataan Paus Fransiskus...
Pernyataan Paus Fransiskus Tentang Palestina
Terungkap! Menhan AS...
Terungkap! Menhan AS Hegseth Bagikan Informasi Rahasia Serang Yaman ke Istri dan Kakak
Rekomendasi
Hari Bumi Internasional,...
Hari Bumi Internasional, Kemenag Gelar Aksi Tanam Sejuta Pohon
KPK Sita Dokumen hingga...
KPK Sita Dokumen hingga BBE dari Penggeledahan Kantor Dinas Perumahan dan Permukiman Lampung Tengah
Pengacara TIPU UGM yang...
Pengacara TIPU UGM yang Gugat Jokowi soal Ijazah Jadi Tersangka Pemalsuan Dokumen
Berita Terkini
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
2 jam yang lalu
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
2 jam yang lalu
Mesir Kutuk Seruan Pemukim...
Mesir Kutuk Seruan Pemukim Israel untuk Mengebom Masjid Al-Aqsa dan Bangun Kuil Yahudi
3 jam yang lalu
Kata-kata Wasiat Paus...
Kata-kata Wasiat Paus Fransiskus tentang Gaza dan Genosida oleh Israel
4 jam yang lalu
3 Fakta Kabar Perceraian...
3 Fakta Kabar Perceraian Barack Obama dan Michelle yang Mengejutkan, Benarkah Pisah?
5 jam yang lalu
Apa yang Terjadi setelah...
Apa yang Terjadi setelah Seorang Paus Meninggal?
6 jam yang lalu
Infografis
Presiden Ukraina Zelensky:...
Presiden Ukraina Zelensky: China Memasok Senjata ke Rusia!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved