Pemimpin Chechnya Klaim Pasukannya Kuasai Balai Kota Mariupol
loading...
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan pasukannya telah menguasai balai kota di pelabuhan Mariupol. Foto/insiderpaper.com
A
A
A
GROZNY - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan pasukannya telah menguasai balai kota di pelabuhan Mariupol, tenggara Ukraina yang terkepung dan mengibarkan bendera Rusia .
Kadyrov memposting sebuah video rekaman telepon di Chechnya pada akun Telegramnya, yang ia katakan sebagai anggota parlemen Rusia Adam Delimkhanov tengah berbicara kepada "orang-orang gagah berani kami," merujuk pada pasukannya.
“Orang-orang itu mengirim radio untuk mengatakan bahwa mereka membebaskan gedung otoritas Mariupol dan mengibarkan bendera kami di atasnya,” kata pemimpin Chechnya di Telegramnya, yang memiliki lebih dari 1,4 juta pengikut.
"Para bandit yang tetap hidup tidak mau mengambil risiko dan meninggalkan posisi mereka serta melarikan diri," tulisnya seperti dilansir dari Al Arabiya, Jumat (25/3/2022).
Ia menambahkan bahwa unit lain bergerak secara paralel melalui kota dan membersihkannya dari "kotoran" Azov, mengacu pada kelompok sayap kanan Ukraina Batalion Azov.
“Insya Allah sebentar lagi Mariupol akan bersih total,” tulisnya.
Di pelabuhan selatan yang terkepung, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan hampir 100.000 orang terjebak tanpa makanan, air, atau listrik dan mengalami penembakan sengit oleh pasukan Rusia.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mencuit bahwa Moskow telah meluncurkan fase baru teror terhadap Mariupol dengan mendeportasi paksa sekitar 6.000 penduduk ke kamp-kamp Rusia.
Kadyrov memposting sebuah video rekaman telepon di Chechnya pada akun Telegramnya, yang ia katakan sebagai anggota parlemen Rusia Adam Delimkhanov tengah berbicara kepada "orang-orang gagah berani kami," merujuk pada pasukannya.
“Orang-orang itu mengirim radio untuk mengatakan bahwa mereka membebaskan gedung otoritas Mariupol dan mengibarkan bendera kami di atasnya,” kata pemimpin Chechnya di Telegramnya, yang memiliki lebih dari 1,4 juta pengikut.
"Para bandit yang tetap hidup tidak mau mengambil risiko dan meninggalkan posisi mereka serta melarikan diri," tulisnya seperti dilansir dari Al Arabiya, Jumat (25/3/2022).
Ia menambahkan bahwa unit lain bergerak secara paralel melalui kota dan membersihkannya dari "kotoran" Azov, mengacu pada kelompok sayap kanan Ukraina Batalion Azov.
“Insya Allah sebentar lagi Mariupol akan bersih total,” tulisnya.
Di pelabuhan selatan yang terkepung, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan hampir 100.000 orang terjebak tanpa makanan, air, atau listrik dan mengalami penembakan sengit oleh pasukan Rusia.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mencuit bahwa Moskow telah meluncurkan fase baru teror terhadap Mariupol dengan mendeportasi paksa sekitar 6.000 penduduk ke kamp-kamp Rusia.
Explore More