Arab Saudi Ogah Tanggung Jawab atas Harga Minyak Dunia yang Tinggi

Selasa, 22 Maret 2022 - 15:53 WIB
loading...
A A A
Ini sering dilihat sebagai perang proksi antara Iran dan Arab Saudi, karena dukungan Iran terhadap Houthi. Namun, Teheran membantah mempersenjatai pemberontak Houthi.

“Serangan seperti yang terjadi pada Minggu mewakili ancaman langsung terhadap keamanan pasokan minyak dalam keadaan yang sangat sensitif yang disaksikan oleh pasar energi global,” ungkap pernyataan Saudi.

Pasar energi global telah merespon dengan kejutan dan volatilitas terhadap konflik di Ukraina, dengan harga gas Amerika Serikat (AS) mencapai rekor bersejarah USD4,33 per galon awal bulan ini, dan menetap di USD4,25 pada Senin, menurut American Automobile Association.

Minyak Mentah Brent saat ini diperdagangkan di sekitar USD112 per barel, turun dari hampir USD140 awal bulan ini tetapi masih sekitar USD15 lebih tinggi dari sebelum pecahnya permusuhan.

Keputusan oleh AS dan Inggris untuk melarang impor energi Rusia juga telah memberikan tekanan luar biasa di pasar global.

Situasi ini diperparah keengganan pemerintah Biden memberikan izin pengeboran di AS dan penolakan mengizinkan penyelesaian pipa Keystone XL.

Terhadap latar belakang ini, AS telah mendesak blok OPEC yang dipimpin Arab Saudi untuk memompa lebih banyak minyak, sesuatu yang sejauh ini ditolak OPEC.

“AS, bagaimanapun, baru-baru ini meningkatkan pasokan baterai rudal pencegat ke Arab Saudi untuk melindungi fasilitasnya dari serangan di masa depan,” ujar para pejabat kepada AP.

(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1950 seconds (0.1#10.140)