Bombardir Kota Lviv, Rusia Gunakan Rudal Jelajah Kh-555

Jum'at, 18 Maret 2022 - 20:16 WIB
loading...
Bombardir Kota Lviv,...
Sebuah pabrik perbaikan pesawat di dekat bandara Lviv dihantam rudal Rusia yang militer Ukraina sebut kemungkinan rudal jelajah Kh-555. Foto/Times of Israel
A A A
KIEV - Wali Kota kota Lviv di sebelah barat Ukraina mengatakan sejumlah rudal Rusia telah menghantam dan menghancurkan sebuah bangunan di dekat bandara kota Lviv, Ukraina barat pada Jumat (18/3/2022).

Militer Ukraina mengatakan pabrik perbaikan pesawat itu dihantam oleh rudal jelajah yang ditembakkan dari arah Laut Hitam, yang dikatakan kemungkinan adalah rudal Kh-555 diluncurkan dari pembom strategis.

"Pabrik itu tidak beroperasi pada saat serangan itu dan tidak ada korban jiwa setelah setidaknya tiga ledakan," kata Wali Kota Lviv, Andriy Sadovy seperti dilansir dari Sky News.



Rudal jelajah jarak jauh serupa diperkirakan telah digunakan dalam serangan udara di pangkalan militer Yavoriv di Ukraina barat pada hari Minggu.

Jurnalis Sky News, Alistair Bunkall, mengatakan sirene serangan udara berbunyi pada pukul 06.15 pagi waktu setempat di Lviv dan dia mendengar sekitar tiga hingga empat ledakan 15 menit kemudian "tepat ketika kota itu bangun, tepat ketika jam malam telah dicabut".

Kh-555 adalah varian senjata konvensional dari rudal jelajah subsonik berujung nuklir (NATO menyebutnya AS-15 "Kent"), dengan sistem panduan yang ditingkatkan dan jangkauan setidaknya 2.500 km, dengan beberapa sumber melaporkan hingga 3.000/3.5000km.



Rudal tersebut mulai beroperasi awal 2000-an dan dapat dibawa oleh pesawat pembom Tu-95 (enam atau 16 rudal, tergantung pada versi pembom) dan Tu-160 (12 rudal). Rudal ini Kh-555 digunakan selama serangan Rusia terhadap target darat ISIS di Suriah pada 2015 lalu.

Lviv, sebuah situs warisan dunia Unesco, sebagian besar tidak tersentuh oleh pemboman Rusia hingga Jumat ini, meskipun banyak dari 700.000 penduduknya khawatir serangan itu hanya masalah waktu.

Kota ini digambarkan sebagai jiwa Ukraina dan simbol nasionalisme Ukraina. Warganya termasuk di antara pendukung terkuat pemisahan negara itu dari Uni Soviet seperti dilansir dari The Guardian.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1583 seconds (0.1#10.140)