Mesin Jet Mati di Atas Teluk Meksiko, Pesawat Trump Mendarat Darurat

WASHINGTON - Pesawat yang membawa mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terpaksa melakukan pendaratan darurat pada Sabtu malam (5/3/2022) setelah mesin mati.

Laporan itu diungkapkan Politico pada Rabu (9/3/2022), mengutip "dua orang yang mengetahui masalah tersebut."

Sebelumnya pada hari itu di The Big Easy, Trump telah menyampaikan pidato di pertemuan donor yang diselenggarakan Komite Nasional Republik (RNC) saat dia menyarankan Angkatan Udara AS mengecat ulang pesawat tempur siluman F-22 Raptor agar terlihat seperti Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) dan "membom" Rusia.



“Dan kemudian kita berkata, China melakukannya, kita tidak melakukannya, China melakukannya, dan kemudian mereka mulai berkelahi satu sama lain dan kita duduk dan menonton,” ungkap Trump sambil tertawa di aula.



Setelah itu, Trump menggunakan jet bisnis Dassault Falcon 900 milik donor untuk kembali ke Palm Beach, Florida, dan resor Mar-a-Lago miliknya.



Menurut laporan itu, salah satu dari tiga mesin di jet itu mati antara 20 dan 30 menit setelah lepas landas dari Bandara New Orleans Lakefront.

Pesawat berada di ketinggian sekitar 28.000 kaki dan di atas Teluk Meksiko ketika mesin jet mati, tetapi pesawat kembali dengan selamat ke bandara, tempat RNC menyewa jet dari donor yang berbeda dan mengirim presiden ke-45 dalam perjalanannya.



Menurut Washington Post, nomor ekor pesawat itu terkait dengan perusahaan yang berbasis di Utah yang menjadi pengelola untuk lebih dari 1.400 pesawat, yang berarti identitas pendonor tidak dapat diverifikasi.

Pesawat itu juga membawa personel Secret Service dan anggota staf Trump. Jet buatan Prancis dapat membawa maksimal 19 penumpang selain dua pilotnya.