Waspada Perang Meluas, Australia Bangun Pangkalan Kapal Selam Nuklir Rp107 Triliun
loading...

Kapal selam Australia HMAS Sheean melintasi kapal perang Amerika Serikat Iowa Class, USS Missouri (BB-63), saat menuju Pearl Harbor, Hawaii, saat Exercise Rim of the Pacific (RIMPAC) 2014. Foto/navy.gov.au
A
A
A
CANBERRA - Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison akan mengumumkan pembangunan pangkalan kapal selam nuklir baru senilai 10 miliar dolar Australia (Rp107 triliun).
Dia sembari memperingatkan rakyat Australia bahwa konflik Rusia dengan Ukraina “tak terelakkan akan meluas ke Indo-Pasifik.”
Morrison dijadwalkan mengungkap rencana pembangunan pangkalan kapal selam nuklir Australia selama pidatonya di Neoliberal Lowy Institute di Sydney pada Senin (7/3/2022), menurut catatan pidatonya yang dikutip media lokal.
Baca juga: Disuruh Barat Kutuk Invasi Rusia, PM Pakistan Marah: Apakah Kami Budakmu?
Morrison akan memperingatkan bahwa konflik Rusia dengan Ukraina akan “tidak terhindarkan meluas ke Indo-Pasifik.”
Baca juga: Ukraina Sebut 20.000 Tentara Bayaran Segera Datang, Tapi Siapa Mereka?
“Australia menghadapi lingkungan keamanannya yang paling sulit dan berbahaya dalam 80 tahun,” papar naskah pidato Morrison, dilansir RT.com pada Senin (7/3/2022).
Baca juga: 4 Sniper Perempuan Rusia Paling Mematikan, Nomor 1 Habisi 309 Nyawa
Morrison juga dilaporkan akan memperingatkan bahwa "busur otokrasi baru" sedang terbentuk untuk "menantang dan mengatur ulang tatanan dunia menurut citra mereka sendiri."
Perdana menteri akan mengecam konflik Rusia dengan Ukraina sebagai "contoh terbaru dari rezim otoriter yang berusaha menantang status quo melalui ancaman dan kekerasan.”
Dia sembari memperingatkan rakyat Australia bahwa konflik Rusia dengan Ukraina “tak terelakkan akan meluas ke Indo-Pasifik.”
Morrison dijadwalkan mengungkap rencana pembangunan pangkalan kapal selam nuklir Australia selama pidatonya di Neoliberal Lowy Institute di Sydney pada Senin (7/3/2022), menurut catatan pidatonya yang dikutip media lokal.
Baca juga: Disuruh Barat Kutuk Invasi Rusia, PM Pakistan Marah: Apakah Kami Budakmu?
Morrison akan memperingatkan bahwa konflik Rusia dengan Ukraina akan “tidak terhindarkan meluas ke Indo-Pasifik.”
Baca juga: Ukraina Sebut 20.000 Tentara Bayaran Segera Datang, Tapi Siapa Mereka?
“Australia menghadapi lingkungan keamanannya yang paling sulit dan berbahaya dalam 80 tahun,” papar naskah pidato Morrison, dilansir RT.com pada Senin (7/3/2022).
Baca juga: 4 Sniper Perempuan Rusia Paling Mematikan, Nomor 1 Habisi 309 Nyawa
Morrison juga dilaporkan akan memperingatkan bahwa "busur otokrasi baru" sedang terbentuk untuk "menantang dan mengatur ulang tatanan dunia menurut citra mereka sendiri."
Perdana menteri akan mengecam konflik Rusia dengan Ukraina sebagai "contoh terbaru dari rezim otoriter yang berusaha menantang status quo melalui ancaman dan kekerasan.”
Lihat Juga :