Tentara Ukraina: AS Pembohong, Takut dengan Rusia!
loading...
A
A
A
KIEV - Seorang tentara Garda Nasional Ukraina meluapkan kemarahannya pada Amerika Serikat (AS) karena tidak berbuat lebih banyak untuk membantu melawan invasi Rusia .
Dia menyebut Amerika bangsa pembohong dan takut dengan Rusia.
Luapan kemarahan tentara yang menggunakan nama pendek Andriy itu disampaikan kepada Fox News di Kiev ketika perang terus berkecamuk pada hari Minggu.
Dia kecewa dengan Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin Barat lainnya karena menolak memberlakukan zona larangan terbang di langit Ukraina dengan alasan itu akan mengarah pada Perang Dunia III.
“Anda takut untuk membersihkan langit kami karena Anda takut dengan Rusia,” kata tentara tersebut.
"Anda adalah bangsa pembohong sialan. Kami memberikan tenaga nuklir dan senjata nuklir kami untuk jaminan Anda–jaminan Anda tak berarti apa-apa.”
Invasi Rusia ke Ukraina, memasuki hari ke-12 pada Senin (7/3/2022), telah menyebabkan lebih dari 1,5 juta orang melarikan diri dari negara itu dalam apa yang disebut PBB sebagai “krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II”.
Ratusan warga sipil telah tewas dan ribuan terluka, dengan ratusan ribu sebagian besar perempuan dan anak-anak membanjiri negara-negara tetangga seperti Polandia, Rumania atau Moldova untuk berlindung.
Kemarahan tentara Ukraina itu senada dengan apa yang dilontarkan Presiden Presiden Volodymyr Zelensky. Menurutnya, penolakan AS dan NATO untuk melawan Rusia sama artinya dengan mengizinkan rakyat Ukraina dibunuh pelan-pelan oleh Moskow.
"Kami mengulangi setiap hari, 'Tutup langit di atas Ukraina!'" kata Zelensky dalam pesan video via Telegram pada hari Minggu.
“Jika Anda tidak melakukan itu, jika Anda setidaknya tidak memberi kami pesawat agar kami dapat melindungi diri kami sendiri, hanya ada satu kesimpulan–Anda juga ingin kami dibunuh secara pelan-pelan," ujarnya.
"Kami adalah manusia dan merupakan tugas kemanusiaan Anda untuk melindungi kami," imbuh dia.
Dalam pesan videonya, presiden yang juga mantan pelawak ini mengatakan Tuhan tidak akan mengampuni saat serangan Rusia meningkat di seluruh Ukraina.
"Alih-alih pengampunan, akan ada penghakiman," katanya.
"Hari ini adalah Minggu Pengampunan. Tapi kami tidak bisa memaafkan ratusan demi ratusan korban. Belum lagi ribuan demi ribuan yang menderita," ujarnya.
"Tuhan tidak akan mengampuni. Tidak hari ini. Tidak besok. Tidak pernah."
Dia menyebut Amerika bangsa pembohong dan takut dengan Rusia.
Luapan kemarahan tentara yang menggunakan nama pendek Andriy itu disampaikan kepada Fox News di Kiev ketika perang terus berkecamuk pada hari Minggu.
Dia kecewa dengan Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin Barat lainnya karena menolak memberlakukan zona larangan terbang di langit Ukraina dengan alasan itu akan mengarah pada Perang Dunia III.
“Anda takut untuk membersihkan langit kami karena Anda takut dengan Rusia,” kata tentara tersebut.
"Anda adalah bangsa pembohong sialan. Kami memberikan tenaga nuklir dan senjata nuklir kami untuk jaminan Anda–jaminan Anda tak berarti apa-apa.”
Invasi Rusia ke Ukraina, memasuki hari ke-12 pada Senin (7/3/2022), telah menyebabkan lebih dari 1,5 juta orang melarikan diri dari negara itu dalam apa yang disebut PBB sebagai “krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II”.
Ratusan warga sipil telah tewas dan ribuan terluka, dengan ratusan ribu sebagian besar perempuan dan anak-anak membanjiri negara-negara tetangga seperti Polandia, Rumania atau Moldova untuk berlindung.
Kemarahan tentara Ukraina itu senada dengan apa yang dilontarkan Presiden Presiden Volodymyr Zelensky. Menurutnya, penolakan AS dan NATO untuk melawan Rusia sama artinya dengan mengizinkan rakyat Ukraina dibunuh pelan-pelan oleh Moskow.
"Kami mengulangi setiap hari, 'Tutup langit di atas Ukraina!'" kata Zelensky dalam pesan video via Telegram pada hari Minggu.
“Jika Anda tidak melakukan itu, jika Anda setidaknya tidak memberi kami pesawat agar kami dapat melindungi diri kami sendiri, hanya ada satu kesimpulan–Anda juga ingin kami dibunuh secara pelan-pelan," ujarnya.
"Kami adalah manusia dan merupakan tugas kemanusiaan Anda untuk melindungi kami," imbuh dia.
Dalam pesan videonya, presiden yang juga mantan pelawak ini mengatakan Tuhan tidak akan mengampuni saat serangan Rusia meningkat di seluruh Ukraina.
"Alih-alih pengampunan, akan ada penghakiman," katanya.
"Hari ini adalah Minggu Pengampunan. Tapi kami tidak bisa memaafkan ratusan demi ratusan korban. Belum lagi ribuan demi ribuan yang menderita," ujarnya.
"Tuhan tidak akan mengampuni. Tidak hari ini. Tidak besok. Tidak pernah."
(min)