Pejabat Ukraina dan Turki Kunjungi Suriah Utara, Hendak Rekrut Militan?
loading...
A
A
A
KIEV - Menurut sumber di kalangan militer dan diplomatik, agen Dinas Keamanan Ukraina bersama dengan agen keamanan Turki mengunjungi Suriah utara.
“Agen-agen Dinas Keamanan Ukraina (SBU) telah berusaha melibatkan gerilyawan Suriah dalam konflik militer di Ukraina,” papar sumber itu, dilansir Sputnik pada Minggu (6/3/2022).
Sumber itu menambahkan, “Pada 4 Februari, sekelompok tiga pegawai Dinas Keamanan Ukraina, didampingi petugas organisasi intelijen nasional Turki, mengunjungi daerah-daerah yang dikuasai Turki di Suriah utara, termasuk permukiman Afrin dan Azaz."
“Mereka mengunjungi pangkalan kelompok bersenjata Harkat Saurin (bagian dari Tentara Nasional Suriah), di mana mereka bertemu dengan komandan beberapa kelompok pro-Turki (Firkat Sultan Murad, Liwa Al-Muattasim), serta kamp-kamp tentara angkatan bersenjata ilegal," ungkap sumber itu.
Dia menambahkan, “Selama pertemuan itu, mereka membahas kemungkinan merekrut militan ke dalam pasukan pertahanan teritorial Ukraina."
"Mereka setuju mengatur serangkaian pertemuan rahasia dengan orang-orang yang peduli tentang masalah ini," papar sumber itu.
Awal pekan ini, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan Barat telah meningkatkan pengerahan tentara bayaran dari perusahaan militer swasta ke Ukraina.
Kementerian menambahkan, menurut perkiraannya, 200 tentara bayaran Kroasia telah tiba di Ukraina sementara Inggris, Denmark, Latvia, dan Polandia juga mempertimbangkan mengirim tentara bayaran.
Melibatkan tentara bayaran dari perusahaan swasta atau kelompok militan lebih tak berisiko daripada mengerahkan tentara resmi yang dapat berdampak buruk dalam hubungan antarnegara.
“Agen-agen Dinas Keamanan Ukraina (SBU) telah berusaha melibatkan gerilyawan Suriah dalam konflik militer di Ukraina,” papar sumber itu, dilansir Sputnik pada Minggu (6/3/2022).
Sumber itu menambahkan, “Pada 4 Februari, sekelompok tiga pegawai Dinas Keamanan Ukraina, didampingi petugas organisasi intelijen nasional Turki, mengunjungi daerah-daerah yang dikuasai Turki di Suriah utara, termasuk permukiman Afrin dan Azaz."
“Mereka mengunjungi pangkalan kelompok bersenjata Harkat Saurin (bagian dari Tentara Nasional Suriah), di mana mereka bertemu dengan komandan beberapa kelompok pro-Turki (Firkat Sultan Murad, Liwa Al-Muattasim), serta kamp-kamp tentara angkatan bersenjata ilegal," ungkap sumber itu.
Dia menambahkan, “Selama pertemuan itu, mereka membahas kemungkinan merekrut militan ke dalam pasukan pertahanan teritorial Ukraina."
"Mereka setuju mengatur serangkaian pertemuan rahasia dengan orang-orang yang peduli tentang masalah ini," papar sumber itu.
Awal pekan ini, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan Barat telah meningkatkan pengerahan tentara bayaran dari perusahaan militer swasta ke Ukraina.
Kementerian menambahkan, menurut perkiraannya, 200 tentara bayaran Kroasia telah tiba di Ukraina sementara Inggris, Denmark, Latvia, dan Polandia juga mempertimbangkan mengirim tentara bayaran.
Melibatkan tentara bayaran dari perusahaan swasta atau kelompok militan lebih tak berisiko daripada mengerahkan tentara resmi yang dapat berdampak buruk dalam hubungan antarnegara.
(sya)