Daftar Negara yang Membuat Bungker Anti-Kiamat, Diklaim Tahan Bom Nuklir

Sabtu, 05 Maret 2022 - 06:45 WIB
loading...
Daftar Negara yang Membuat Bungker Anti-Kiamat, Diklaim Tahan Bom Nuklir
Berbagai jenis bunker yang ada di penjuru dunia. Foto/wikipedia/vivos/ist
A A A
WASHINGTON - Demi melindungi diri dari peristiwa bencana besar seperti kiamat, sejumlah bungker dibangun. Bungker anti-kiamat itu digadang-gadang tahan dari berbagai kejadian bencana alam tsunami dan ledakan asteroid.

Berikut merupakan negara-negara yang membangun bungker anti-kiamat.

1. China

Isu kiamat sempat beredar pada tahun 2012 di seluruh dunia. Salah satunya di negara China. Seorang pengusaha sekaligus pembuat furnitur, Liu Quiyan, membuat bola raksasa bernama “Bahtera Nuh”.

Daftar Negara yang Membuat Bungker Anti-Kiamat, Diklaim Tahan Bom Nuklir


Bola itu dirancang agar kuat menahan gelombang tsunami yang tinggi dan gempa bumi yang dahsyat dan menghancurkan.

Bola itu diklaim dapat bertahan dari terjangan ombak setinggi 100 meter. Layaknya bola pingpong dengan kulit luarnya yang tipis, namun bisa menahan banyak tekanan.

Bola raksasa ini dibuat menggunakan casing fiberglass di atas rangka baja, juga dilengkapi dengan tangki oksigen dan persediaan makanan dan air.

Untuk keamanan, terdapat sabuk pengaman agar penghuni tetap aman dalam badai. Bola ini dirancang untuk membawa 14 sampai 30 orang yang dapat bertahan selama kurang lebih dua bulan.

2. Ceko

Satu bungker terletak di sebuah lembah di Ceko, yang merupakan bekas pangkalan militer. Bungker yang sudah dibuat sejak tahun 1984 tersebut bernama “The Oppidum”.

Daftar Negara yang Membuat Bungker Anti-Kiamat, Diklaim Tahan Bom Nuklir


Bungker ini memiliki kedalaman tersembunyi di bawah tanah seluas 75.000 kaki persegi. Jika terjadi bencana alam atau bencana buatan manusia yang besar, bungker ini memungkinkan manusia bertahan. Bahkan bila ada pemadaman listrik hingga 10 tahun, bungker ini tetap bertahan.

Bungker ini menawarkan sejumlah fasilitas mewah, seperti kamar bawah tanah dua tingkat, kolam renang, gedung penyimpanan wine, dan fasilitas spa.

Selain itu, terdapat pula bioskop, perpustakaan, fasilitas medis, dan ruang konferensi. Bungker “The Oppidum” memiliki keamanan yang mumpuni, antara lain teknologi sidik jari, pengenalan iris mata, hingga pengawasan video canggih.

3. Amerika Serikat

Di Amerika Serikat terdapat Vivos xPoint, yakni bungker yang bisa menampung hingga 5.000 orang dengan tahan ledakan seberat 500.000 pon.

Daftar Negara yang Membuat Bungker Anti-Kiamat, Diklaim Tahan Bom Nuklir


Kompleks bungker yang terletak di South Dakota ini terbuat dari beton baja yang kokoh. Awalnya struktur bangunan tersebut digunakan oleh tentara untuk menyimpan senjata dan amunisi.

Itulah mengapa bangunan dibuat sedemikian rupa sehingga tidak hancur bila bom meledak tanpa disengaja.

Lebar bungker sekitar 26 kaki dan panjang 80 kaki, serta memiliki lapangan yang cukup untuk menyimpan persediaan selama dua belas bulan.

Bentuknya elips dengan dinding sekat depan yang besar, pintu masuk beton, dan pintu ledakan baja. Bentuk elips ini dapat mengurangi gelombang ledakan permukaan serta tahan dari radioaktif karena memiliki ketebalan pada lapisan penutup tanah dan beton.

Dalam Vivos xPoint ini terdapat 575 bungker dengan luas 9 mil persegi. Setiap bungker dapat menampung 10 hingga 24 orang. Bangunan ini diklaim tahan berbagai jenis bencana seperti hantaman asteroid dan tsunami.

4. Jerman

Bungker bernama Vivos Europa One terdapat di Jerman, tepatnya di Rothenstein. Bungker ini diklaim dapat memberikan perlindungan terhadap bencana alam, serangan nuklir, bahkan kiamat sekalipun.

Daftar Negara yang Membuat Bungker Anti-Kiamat, Diklaim Tahan Bom Nuklir


Dalam bungker terdapat pintu baja yang tidak dapat ditembus karena ketebalan cangkang beton yang luar biasa. Pintu masuknya tahan ledakan dan radiasi nuklir.

Fasilitas yang ditawarkan pun mewah, seperti kolam renang, teater, dan gym. Bungker-bungker besar ini seperti suasana rumah besar yang dibangun di bawah tanah.

Bungker ini semula merupakan peninggalan pada masa Perang Dingin yang kemudian dimodifikasi kembali oleh seorang investor kaya.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1385 seconds (0.1#10.140)