Zelensky Buka Pintu Dialog Gencatan Senjata

Sabtu, 26 Februari 2022 - 20:53 WIB
loading...
Zelensky Buka Pintu...
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membuka pintu dialog gencatan senjata dengan koleganya Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
KIEV - Juru bicara presiden Ukraina mengatakan Volodymyr Zelensky siap untuk memulai negosiasi gencatan senjata dengan Rusia . Ia mengklaim bahwa Kiev telah menghubungi Kremlin tentang kemungkinan tempat dan tanggal pembicaraan.

Moskow sebelumnya mengatakan pemimpin Ukraina itu "menghilang" setelah awalnya menyetujui negosiasi.

"Saya harus membantah klaim bahwa kami telah menolak untuk bernegosiasi," tulis juru bicara Zelensky, Sergey Nikiforov, dalam sebuah postingan di Facebook pada Sabtu (26/2/2022).

“Ukraina telah dan tetap siap untuk berbicara tentang gencatan senjata dan perdamaian” katanya, bersikeras bahwa saat ini, para pihak sedang berkonsultasi tentang tempat dan waktu proses negosiasi seperti dikutip dari Sputnik.



Kiev juga muncul untuk mengkonfirmasi laporan bahwa pemerintah Zelensky telah meminta Tel Aviv untuk menjadi mediator dalam pembicaraan dengan Kremlin.

Duta Besar Ukraina untuk Israel, Yevgen Korniychuk, mengatakan kepada New York Times bahwa Tel Aviv belum menanggapi.

“Mereka tidak mengatakan tidak. Mereka mencoba untuk mencari tahu di mana mereka berada dalam permainan catur ini," katanya.

"Kami percaya bahwa Israel adalah satu-satunya negara demokratis di dunia yang memiliki hubungan baik dengan Ukraina dan Rusia," imbuhnya.



Sesaat sebelum Nikiforov merilis pernyataannya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengklaim bahwa Kiev menolak untuk mengadakan negosiasi pada hari Jumat. Ia menambahkan bahwa Kiev menyarankan untuk menunda pembahasan masalah tersebut sampai hari Sabtu.

Sedangkan pada Jumat kemarin juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Zelensky sebelumnya menyarankan Ibu Kota Polandia, Warsawa, sebagai tempat pembicaraan daripada Minsk yang diajukan oleh Moskow, tetapi segera "menghilang" setelah itu.

Juru bicara Kremlin itu juga menuduh "elemen nasionalis" di Ukraina menyebarkan roket ke daerah pemukiman sekitar waktu yang sama, memperingatkan bahwa dapat mengakibatkan korban sipil.

Dalam pidato nasional Jumat pagi, presiden Ukraina mengatakan dia “tidak takut untuk berbicara dengan Rusia,” termasuk tentang “status netral” untuk Ukraina, tetapi menuntut jaminan pihak ketiga. Pemimpin Ukraina itu juga menyebut bahwa NATO dan para pemimpin Eropa telah meninggalkan Ukraina untuk berjuang sendirian.



Moskow meluncurkan “operasi militer khusus” di Donbass pada Kamis pagi atas permintaan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Lugansk (LPR) yang baru-baru ini diakui wilayah merdeka, bersumpah untuk mendemiliterisasi Ukraina dan membela rakyat dari “agresi Ukraina.”

Misi tersebut telah menargetkan situs militer di seluruh Ukraina dan pasukan Rusia sejak itu telah maju ke kota-kota besar, dilaporkan mendekati Ibu Kota, Kiev.

Para pemimpin Barat telah bereaksi dengan serangkaian sanksi keras yang menargetkan lembaga keuangan Rusia, pejabat senior, anggota parlemen, dan organisasi media, termasuk hukuman terhadap Presiden Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov secara pribadi.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin Tegaskan Rusia...
Putin Tegaskan Rusia adalah Negara Para Pemenang
Rusia Peringatkan Barat...
Rusia Peringatkan Barat Tingkatkan Terorisme Maritim
5 Negara yang Wilayahnya...
5 Negara yang Wilayahnya Pernah Diklaim Milik China, Siapa Saja?
Legenda Hollywood Oliver...
Legenda Hollywood Oliver Stone: AS dan Rusia Nyaris Perang Dunia III
600 Tentara Korea Utara...
600 Tentara Korea Utara Mati Sia-sia, Jenazahnya Dikremasi di Rusia
Ini Kesulitan Rusia...
Ini Kesulitan Rusia Jika ingin Menempatkan Jet Tempur di Biak Papua
Kenapa Alaska Dijual...
Kenapa Alaska Dijual Rusia ke Amerika Serikat?
7 Fakta Menarik Tentang...
7 Fakta Menarik Tentang Konklaf Gereja Katolik yang Memilih Paus Berikutnya
Raja Charles Kisahkan...
Raja Charles Kisahkan Pengalaman Idap Kanker: Mengerikan!
Rekomendasi
AFC Umumkan 11 Negara...
AFC Umumkan 11 Negara Tuan Rumah Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Universitas Sanata Dharma...
Universitas Sanata Dharma Kukuhkan 3 Guru Besar Baru
Integrasikan Budaya...
Integrasikan Budaya HSSE dalam Operasional Bisnis, GDPS Raih 3 Penghargaan
Berita Terkini
Kebakaran Menggila di...
Kebakaran Menggila di Israel, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
33 menit yang lalu
Putin Tegaskan Rusia...
Putin Tegaskan Rusia adalah Negara Para Pemenang
44 menit yang lalu
Trump Hadapi Upaya Pemakzulan...
Trump Hadapi Upaya Pemakzulan Ketiga
1 jam yang lalu
507.000 Warga Palestina...
507.000 Warga Palestina Menganggur di Tepi Barat, Ribuan Orang Dibunuh Israel Saat Cari Nafkah
2 jam yang lalu
Perbandingan Kebakaran...
Perbandingan Kebakaran yang Melanda Israel dan California, Separah Apa?
2 jam yang lalu
Kebakaran Israel Berkobar...
Kebakaran Israel Berkobar Mendekati Yerusalem pada Hari Kedua, Zionis Darurat Nasional
3 jam yang lalu
Infografis
Paket Senjata Rp1.684...
Paket Senjata Rp1.684 Triliun Ditawarkan Trump ke Arab Saudi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved