Paus Fransiskus Mendadak Datangi Kedutaan Besar Rusia di Vatikan
loading...
A
A
A
VATICAN CITY - Kantor pers Vatikan mengkonfirmasi bahwa Paus Fransiskus melakukan kunjungan ke Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia untuk Takhta Suci guna menyampaikan keprihatinannya tentang pertempuran di Ukraina pada Jumat pagi.
KedubesRusia untuk Takhta Suci berada tidak jauh dari Vatican City yang terletak di jalan menuju Lapangan Santo Petrus, dan ini dilihat oleh sebagian besar orang sebagai inisiatif pribadi Paus yang kuat.
Selain mengatakan kunjungan itu berlangsung lebih dari satu jam, Vatikan tidak memberikan informasi lebih lanjut atau mendistribusikan video atau foto apa pun. Paus terlihat meninggalkan gedung kedutaan duduk di kursi depan sebuah mobil putih kecil.
Duta Besar Aleksandr Avdeyev, diplomat Rusia di kedutaan, mengatakan kepada media Rusia bahwa "paus secara pribadi ingin bertanya tentang situasi di Donbass dan Ukraina" serta menyatakan keprihatinannya yang besar tentang situasi kemanusiaan dan kondisi penduduk. Dia dilaporkan mendesak untuk perawatan anak-anak, orang sakit dan orang-orang yang menderita seperti dikutip dari ABC News, Sabtu (26/2/2022).
Sebelumnya pada Jumat pagi, kantor pers Vatikan mengumumkan bahwa paus tidak akan melakukan perjalanan ke Florence pada hari Minggu seperti yang sudah dijadwalkan dan harus melewatkan upacara Rabu Abu di Vatikan pada awal Prapaskah karena sakit lututnya kambuh. Dokternya telah mengatakan kepadanya bahwa dia membutuhkan waktu istirahat yang lebih lama, tetapi itu tampaknya tidak menghentikannya untuk melakukan kunjungan mendadak pada hari Jumat kemarin.
Kejutan yang dilakukan Paus dan kunjungan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke kedutaan mengejutkan banyak pengamat Vatikan, karena merupakan protokol normal bagi para duta besar untuk datang ke Vatikan guna bertemu dengan Paus. Namun, di masa lalu, Paus Fransiskus keluar dari tembok Vatikan untuk mampir dan melihat orang-rang ketika dia memiliki masalah mendesak yang ingin dia diskusikan.
Pada hari Kamis, Kardinal Parolin, sekretaris negara Vatikan, dalam sebuah video pernyataan yang dirilis mengatakan setelah dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina bahwa meskipun skenario tragis yang ditakuti semua orang menjadi kenyataan "masih ada waktu untuk niat baik, masih ada ruang untuk perundingan."
Dia mengatakan dia berharap mereka yang memegang takdir dunia di tangan mereka akan memiliki "secercah hati nurani."
KedubesRusia untuk Takhta Suci berada tidak jauh dari Vatican City yang terletak di jalan menuju Lapangan Santo Petrus, dan ini dilihat oleh sebagian besar orang sebagai inisiatif pribadi Paus yang kuat.
Selain mengatakan kunjungan itu berlangsung lebih dari satu jam, Vatikan tidak memberikan informasi lebih lanjut atau mendistribusikan video atau foto apa pun. Paus terlihat meninggalkan gedung kedutaan duduk di kursi depan sebuah mobil putih kecil.
Duta Besar Aleksandr Avdeyev, diplomat Rusia di kedutaan, mengatakan kepada media Rusia bahwa "paus secara pribadi ingin bertanya tentang situasi di Donbass dan Ukraina" serta menyatakan keprihatinannya yang besar tentang situasi kemanusiaan dan kondisi penduduk. Dia dilaporkan mendesak untuk perawatan anak-anak, orang sakit dan orang-orang yang menderita seperti dikutip dari ABC News, Sabtu (26/2/2022).
Sebelumnya pada Jumat pagi, kantor pers Vatikan mengumumkan bahwa paus tidak akan melakukan perjalanan ke Florence pada hari Minggu seperti yang sudah dijadwalkan dan harus melewatkan upacara Rabu Abu di Vatikan pada awal Prapaskah karena sakit lututnya kambuh. Dokternya telah mengatakan kepadanya bahwa dia membutuhkan waktu istirahat yang lebih lama, tetapi itu tampaknya tidak menghentikannya untuk melakukan kunjungan mendadak pada hari Jumat kemarin.
Kejutan yang dilakukan Paus dan kunjungan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke kedutaan mengejutkan banyak pengamat Vatikan, karena merupakan protokol normal bagi para duta besar untuk datang ke Vatikan guna bertemu dengan Paus. Namun, di masa lalu, Paus Fransiskus keluar dari tembok Vatikan untuk mampir dan melihat orang-rang ketika dia memiliki masalah mendesak yang ingin dia diskusikan.
Pada hari Kamis, Kardinal Parolin, sekretaris negara Vatikan, dalam sebuah video pernyataan yang dirilis mengatakan setelah dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina bahwa meskipun skenario tragis yang ditakuti semua orang menjadi kenyataan "masih ada waktu untuk niat baik, masih ada ruang untuk perundingan."
Dia mengatakan dia berharap mereka yang memegang takdir dunia di tangan mereka akan memiliki "secercah hati nurani."