Penduduk Garis Depan Ukraina: Kami Mengantisipasi Perang
loading...
A
A
A
SCHASTYA - Raisa Simanovna yang berusia sembilan puluh tahun masih tidur di flatnya di garis depan di Ukraina timur tetapi turun ke ruang bawah tanah di siang hari untuk berlindung dari tembakan mortir dan tembakan yang semakin intens.
Terletak di wilayah yang dikuasai oleh pasukan Ukraina di perbatasan dengan republik separatis Lugansk yang didukung oleh Rusia , kota Schastya - yang berarti "kebahagiaan" - telah menjadi simbol janji dalam konflik yang dimulai pada tahun 2014.
Sebelum ditutup karena pembatasan COVID, jembatan di atas Donetsk, sungai yang mengalir melalui kota, adalah salah satu titik persimpangan yang langka antara kedua belah pihak.
Kota ini sekali lagi berada di garis depan yang bergejolak menyusul langkah Presiden Vladimir Putin untuk mengakui republik yang memproklamirkan diri merdeka dari Ukraian oleh separatis Lugansk dan Donetsk serta memerintahkan pasukan Rusia masuk.
Dan blok apartemen era Soviet tempat Simanovna tinggal berada di kanal yang menghubungkan ke sungai, tepat di garis depan itu.
"Kami mengantisapasi perang setiap jam, setiap menit," kata pensiunan itu, wajahnya terbungkus saputangan berwarna merah tua saat dia turun ke ruang bawah tanah dengan obor listrik di tangan seperti dilansir dari France24, Rabu (23/2/2022).
Listrik, pemanas dan air di gedungnya telah terputus setelah tembakan menghantam pasokan listrik kota.
Seperti beberapa tetangga yang tinggal bersamannya, Simanovna tidak punya tempat untuk pergi. Dari 10 flat di bagian gedungnya, hanya tiga yang ditempati.
Terletak di wilayah yang dikuasai oleh pasukan Ukraina di perbatasan dengan republik separatis Lugansk yang didukung oleh Rusia , kota Schastya - yang berarti "kebahagiaan" - telah menjadi simbol janji dalam konflik yang dimulai pada tahun 2014.
Sebelum ditutup karena pembatasan COVID, jembatan di atas Donetsk, sungai yang mengalir melalui kota, adalah salah satu titik persimpangan yang langka antara kedua belah pihak.
Kota ini sekali lagi berada di garis depan yang bergejolak menyusul langkah Presiden Vladimir Putin untuk mengakui republik yang memproklamirkan diri merdeka dari Ukraian oleh separatis Lugansk dan Donetsk serta memerintahkan pasukan Rusia masuk.
Dan blok apartemen era Soviet tempat Simanovna tinggal berada di kanal yang menghubungkan ke sungai, tepat di garis depan itu.
"Kami mengantisapasi perang setiap jam, setiap menit," kata pensiunan itu, wajahnya terbungkus saputangan berwarna merah tua saat dia turun ke ruang bawah tanah dengan obor listrik di tangan seperti dilansir dari France24, Rabu (23/2/2022).
Listrik, pemanas dan air di gedungnya telah terputus setelah tembakan menghantam pasokan listrik kota.
Seperti beberapa tetangga yang tinggal bersamannya, Simanovna tidak punya tempat untuk pergi. Dari 10 flat di bagian gedungnya, hanya tiga yang ditempati.