Rusia Bakal Gelar Latihan Nuklir Besar-besaran di Tengah Krisis Ukraina

Jum'at, 18 Februari 2022 - 20:21 WIB
loading...
Rusia Bakal Gelar Latihan Nuklir Besar-besaran di Tengah Krisis Ukraina
Rusia bakal melakukan latihan nuklir besar-besaran di tengah krisis Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Rusia mengumumkan latihan nuklir besar-besaran di tengah ketegangan yang sudah mencapai tingkat tertinggi sejak Perang Dingin terkait krisis di perbatasan negara itu dengan Ukraina .

Dalam pengumumannya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakkan Presiden Vladimir Putin akan memantau langsung latihan yang akan digelar pada Sabtu esok itu seperti dilansir dari AP, Jumat (18/2/2022).

Latihan itu akan melibatkan beberapa latihan peluncuran rudal, sebuah peringatan yang jelas tentang kekuatan nuklir Rusia di tengah pertikaian dnegan Barat.



Krisis Ukraina dipicu oleh ketakutan Barat atas keberadaan 150 ribu tentara Rusia - termasuk sekitar 60% dari keseluruhan pasukan darat Rusia - yang ditempatkan di sekitar perbatasan Ukraina.

Kremlin menegaskan tidak memiliki rencana untuk menyerang, tetapi telah lama menganggap Ukraina sebagai bagian dari lingkup pengaruhnya dan ekspansi NATO ke arah timur sebagai ancaman eksistensial.

Tuntutan utama Moskow dalam krisis ini adalah bahwa NATO berjanji untuk tidak pernah mengizinkan Ukraina bergabung, sebuah langkah yang ditolak mentah-mentah oleh aliansi Barat.



Dalam perkembangannya, Rusia mengatakan pada Rabu (16/2/2022) bahwa pihaknya akan menarik lebih banyak pasukan dan senjata ke pangkalan. Kementerian Pertahanan Rusia pun merilis sebuah video yang menunjukkan satu kereta berisi kendaraan lapis baja bergerak melintasi jembatan dari Crimea, semenanjung Laut Hitam yang dicaplok Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.

Sehari sebelumnya, kementerian yang sama juga melaporkan dimulainya penarikan pasukan mengikuti latihan militer di dekat Ukraina.

Meski begitu, pengumuman oleh pihak Rusia ini ditanggapi dengan skeptis oleh Amerika Serikat (AS) dan NATO.



Terbaru, Presiden AS Joe Biden memperingatkan bahwa Washington tidak melihat tanda-tanda penarikan pasukan Rusia seperti yang dijanjikan - tetapi malah melihat lebih banyak pasukan bergerak menuju perbatasan dengan Ukraina.

“Setiap indikasi yang kami miliki adalah mereka siap untuk pergi ke Ukraina, menyerang Ukraina,” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih.

Dia mengatakan AS memiliki "alasan untuk percaya" bahwa Rusia "terlibat dalam operasi false flag untuk memiliki alasan untuk masuk," tetapi dia tidak memberikan perinciannya.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1105 seconds (0.1#10.140)