Viral, Wakil Menteri Malaysia Sarankan Suami Pukul Istri yang Keras Kepala

Kamis, 17 Februari 2022 - 14:10 WIB
loading...
Viral, Wakil Menteri Malaysia Sarankan Suami Pukul Istri yang Keras Kepala
Siti Zailah Mohd Yusoff, Wakil Menteri untuk Pengembangan Perempuan, Keluarga dan Masyarakat Malaysia, memicu kemarahan publik setelah menyarankan para suami memukul istri mereka yang keras kepala dengan pukulan lembut. Foto/Instagram/@SitiZailahMohdYusof
A A A
KUALA LUMPUR - Seorang wakil menteri di Malaysia telah memicu kemarahan publik setelah dia menyarankan para suami untuk memukuli istri mereka yang keras kepala dengan "pukulan lembut". Seruan yang disampaikan dalam video itu telah viral di media sosial.

Siti Zailah Mohd Yusoff, Wakil Menteri untuk Pengembangan Perempuan, Keluarga dan Masyarakat Malaysia, mengatakan sarannya itu bertujuan untuk mendisiplinkan para istri yang berperilaku tidak patuh.

Dia mulai menghadapi kritik, kecaman dan kemarahan setelah videonya di-posting di Instagram.

Dalam video berjudul "Mother's Tips", wakil menteri wanita tersebut merekomendasikan para suami untuk terlebih dahulu "mendisiplinkan" istri yang keras kepala dengan berbicara kepada mereka.

Masih dalam video tersebut, Siti Zailah menasihati para suami bahwa jika perilaku istri mereka tidak berubah, mereka harus tidur terpisah selama tiga hari.



Lebih lanjut dia bersikeras bahwa jika perilaku para istri tidak berubah bahkan setelah tidur secara terpisah, maka para suami dapat mencoba "pendekatan sentuhan fisik".

Dia memberi tahu para suami bahwa mereka dapat memukulnya "dengan lembut" untuk menunjukkan ketegasan suaminya dan seberapa besar perubahan yang ingin dilihatnya pada istrinya.

Selain pada kaum pria, Siti Zailah juga menyarankan kaum wanita untuk berbicara dengan suami mereka hanya jika mereka memiliki izin untuk menghangatkan hubungan pasangan mereka.

Dia mendesak perempuan untuk berbicara dengan suami mereka ketika mereka tenang. "Dan telah "selesai makan, telah berdoa dan santai," katanya.

Saran itu disambut dengan kritik dan kecaman, terutama dari para aktivis hak-hak perempuan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1225 seconds (0.1#10.140)