Makin Lancang, NATO Intai Kapal-kapal Perang Rusia di Laut Mediterania
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kapal-kapal fregat NATO berusaha melakukan pengintaian elektronik pada kapal-kapal Rusia selama latihan unit Angkatan Laut di Laut Mediterania.
Laporan itu diungkapkan seorang sumber pada Sputnik, Rabu (16/2/2022). Moskow telah berulang kali menyuarakan keprihatinan atas NATO yang mengintensifkan aktivitasnya di dekat perbatasan Rusia.
Tindakan NATO itu dirasa makin lancing saat Barat terus melanjutkan tuduhannya bahwa Rusia diduga berencana "menyerbu" Ukraina.
"Fregat NATO mencoba melakukan pengintaian elektronik kapal-kapal Rusia selama episode latihan terjadwal oleh Angkatan Laut Rusia di Mediterania timur pada Selasa (15/2/2022)," ungkap sumber itu.
Awak kapal perang rudal penjelajah Rusia mendeteksi emisi radar dari kapal-kapal NATO. Militer Rusia menentukan lokasi mereka dan membawa mereka dalam pengawalan.
Latihan militer Rusia di Mediterania, yang dimulai Selasa, melibatkan 15 kapal perang dan lebih dari 30 pesawat Angkatan Udara Rusia.
Latihan tersebut merupakan bagian dari rangkaian latihan Angkatan Laut yang lebih luas yang dimulai bulan lalu di tengah ketegangan antara Rusia dan NATO.
Pada 25 Januari 2022, NATO meluncurkan latihan militer di daerah tersebut dengan kelompok penyerang kapal induk Amerika Serikat (AS) dan pasukan anggota aliansi lainnya yang berpartisipasi dalam manuver bersama.
Latihan tersebut berlangsung di tengah klaim yang diungkapkan Washington dan sekutunya mengenai dugaan penumpukan militer Rusia di dekat perbatasan Ukraina dan spekulasi "invasi".
Dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Senin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov meminta Amerika Serikat dan sekutunya "untuk terlibat dalam dialog pragmatis pada seluruh rentang masalah yang diangkat Rusia dengan penekanan pada prinsip keamanan tak terpisahkan."
Moskow telah berulang kali menolak tuduhan tentang "serangan" ke Ukraina. Rusia memperingatkan kemungkinan provokasi oleh Kiev dalam upaya menyelesaikan krisis di tenggara Ukraina dengan cara kekerasan.
Kremlin mencatat setiap tindakan yang melanggar Kesepakatan Minsk akan menyebabkan konsekuensi sangat serius.
Laporan itu diungkapkan seorang sumber pada Sputnik, Rabu (16/2/2022). Moskow telah berulang kali menyuarakan keprihatinan atas NATO yang mengintensifkan aktivitasnya di dekat perbatasan Rusia.
Tindakan NATO itu dirasa makin lancing saat Barat terus melanjutkan tuduhannya bahwa Rusia diduga berencana "menyerbu" Ukraina.
"Fregat NATO mencoba melakukan pengintaian elektronik kapal-kapal Rusia selama episode latihan terjadwal oleh Angkatan Laut Rusia di Mediterania timur pada Selasa (15/2/2022)," ungkap sumber itu.
Awak kapal perang rudal penjelajah Rusia mendeteksi emisi radar dari kapal-kapal NATO. Militer Rusia menentukan lokasi mereka dan membawa mereka dalam pengawalan.
Latihan militer Rusia di Mediterania, yang dimulai Selasa, melibatkan 15 kapal perang dan lebih dari 30 pesawat Angkatan Udara Rusia.
Latihan tersebut merupakan bagian dari rangkaian latihan Angkatan Laut yang lebih luas yang dimulai bulan lalu di tengah ketegangan antara Rusia dan NATO.
Pada 25 Januari 2022, NATO meluncurkan latihan militer di daerah tersebut dengan kelompok penyerang kapal induk Amerika Serikat (AS) dan pasukan anggota aliansi lainnya yang berpartisipasi dalam manuver bersama.
Latihan tersebut berlangsung di tengah klaim yang diungkapkan Washington dan sekutunya mengenai dugaan penumpukan militer Rusia di dekat perbatasan Ukraina dan spekulasi "invasi".
Dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Senin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov meminta Amerika Serikat dan sekutunya "untuk terlibat dalam dialog pragmatis pada seluruh rentang masalah yang diangkat Rusia dengan penekanan pada prinsip keamanan tak terpisahkan."
Moskow telah berulang kali menolak tuduhan tentang "serangan" ke Ukraina. Rusia memperingatkan kemungkinan provokasi oleh Kiev dalam upaya menyelesaikan krisis di tenggara Ukraina dengan cara kekerasan.
Kremlin mencatat setiap tindakan yang melanggar Kesepakatan Minsk akan menyebabkan konsekuensi sangat serius.
(sya)