Dakwah Sensitif soal Nabi Muhammad, Sopir Bus Israel Terancam Dipecat

Sabtu, 13 Juni 2020 - 12:10 WIB
loading...
Dakwah Sensitif soal Nabi Muhammad, Sopir Bus Israel Terancam Dipecat
Aksi misionaris sopir bus di Israel yang ditentang para penumpang. Foto/Tangkapan layar YouTube/Reach Tel Aviv-Messiahs Mandate-Ron Cantor
A A A
TEL AVIV - Seorang sopir bus di Israel terancam dipecat setelah membagikan Injil kepada para penumpang dan dakwah dengan materi sensitif tentang Nabi Muhammad dan Yesus.

Kisah sopir tersebut telah viral di media sosial Israel. Di negara mayoritas Yahudi tersebut, kegiatan misionaris kepada anak di bawah umur adalah ilegal.

Kendati demikian, menurut laporan Israel Today, beberapa pihak membela sopir tersebut dengan mengklaim bahwa dia tidak melakukan kesalahan.

"Ini bukan (kitab) Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru—mereka satu," kata sopir berbahasa Ibrani dalam video yang beredar di media sosial. "Jika Anda membacanya, yang satu melengkapi yang lain, dan kemudian Anda menyadari bahwa itu semua berasal dari Roh Kudus," lanjut sopir yang namanya tak diungkap media setempat. (Baca: Israel Hendak Caplok Tepi Barat, Makam Nabi Ibrahim Disebut dalam Bahaya )

Ketika beberapa penumpang mengatakan kepada sopir tersebut agar berhenti berdakwah, dia nekat melanjutkan dakwahnya dan mendesak para penumpang yang tak suka untuk memakai headphone.

Lebih lanjut, sopir itu berdakwah dengan materi sensitif tentang kehidupan Nabi Muhammad dan Yesus.

"Mengenai perempuan, (Yesus) menghormati perempuan," kata dia. "Tetapi dalam Islam, Muhammad menikahi sekitar 20 gadis muda, jadi ada banyak hal yang dia inginkan untuk dirinya sendiri, dan itulah sebabnya dia mengatakan bahwa Allah mengizinkan mereka," paparnya.

Perusahaan bus Kavim mengeluarkan pernyataan setelah video sopir itu viral. "Menimbang bahwa ini adalah keluhan kedua tentang masalah ini, dan setelah sopir gagal menghentikan kegiatannya, dia telah dipanggil ke sidang disipliner dan perusahaan akan menimbang apakah (ya) atau tidak untuk melanjutkan pekerjaannya," kata perusahaan tersebut, seperti dikutip Fox News, Sabtu (13/6/2020).

Seorang penumpang yang marah, yang menyampaikan keluhannya ke kelompok anti-misionaris, berbicara kepada Ynet bahwa tindakan sopir itu ilegal karena anak-anak ada di bus.

"Apakah Anda akan begitu marah jika pengemudi telah memberitakan pertobatan menurut hukum Yahudi?," tanya jurnalis Ynet kepada penumpang yang tidak disebutkan namanya.

Penumpang itu menjawab; "Tidak, dan itu juga tidak ilegal."

Meskipun dakwah sopir itu kontroversial, banyak warga Israel membelanya secara online. "100 persen legal," tulis seorang warga Israel pengguna media sosial. "Setiap warga negara memiliki hak untuk keyakinannya sendiri."
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1341 seconds (0.1#10.140)