Krisis Ukraina Masuki Titik Kritis, Biden-Putin Kembali Berdialog

Sabtu, 12 Februari 2022 - 07:28 WIB
loading...
Krisis Ukraina Masuki...
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan melakukan pembicaraan via telepon membahas krisis Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Kremlin mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (12/2/2022) malam waktu Moskow. Pembicaraan via telepon itu datang setelah permintaan tertulis dari Gedung Putih, dan kedua pemimpin diharapkan akan membahas ketegangan terkait Ukraina yang tengah terjadi saat ini.

Pembicaraan via telepon ini digambarkan oleh pejabat AS sebagai titik kritis dalam krisis yang sedang berlangsung di Ukraina. Peningkatan signifikan pasukan darat dan aset militer Rusia telah mengepung Ukraina dan Putin dapat memutuskan kapan saja untuk mengaktifkannya menjadi invasi mematikan.

Pejabat Amerika sendiri secara dramatis meningkatkan peringatan mereka bahwa serangan sekarang menjadi "kemungkinan yang berbeda" dan dapat terjadi dengan cepat.

"Pihak Amerika meminta pembicaraan dengan Presiden Putin, dan itu akan berlangsung besok malam waktu Moskow," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dilansir dari Russia Today.

Biden telah meninggalkan Gedung Putih pada Jumat sore untuk mengikuti retret presiden di Camp David, Maryland. Dia dijadwalkan tinggal di sana selama akhir pekan.



Sementara itu penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan kedua kepala negara itu akan berbicara melalui telepon tetapi tidak menyebutkan kapan waktunya.

Sullivan juga memperingatkan bahwa serangan Rusia di Ukraina bisa segera terjadi, dimulai dengan pengeboman udara dan serangan rudal. Ia pun menyarankan semua warga Amerika untuk meninggalkan negara itu secepat mungkin untuk keselamatan mereka sendiri.

"Setiap warga Amerika di Ukraina harus pergi sesegera mungkin, dan dalam waktu 24 hingga 48 jam ke depan," kata Sullivan.

"Kami jelas tidak dapat memprediksi masa depan, kami tidak tahu persis apa yang akan terjadi. Tetapi risikonya sekarang cukup tinggi dan ancamannya sekarang cukup cepat sehingga inilah yang dituntut kehati-hatian," imbuhnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1670 seconds (0.1#10.140)