Bertemu Menlu Inggris, Lavrov: Seperti Berbicara dengan Orang Tuli

Kamis, 10 Februari 2022 - 23:50 WIB
loading...
Bertemu Menlu Inggris,...
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Liz Truss. Foto/TASS
A A A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan frustasi atas kurangnya kemajuan yang dicapai selamapembicaraandengan mitranya dari Inggris , Liz Truss, karena ketegangan antara Moskow dan Barat terus berkobar di Ukraina .

Berbicara kepada wartawan pada konferensi pers setelah pembicaraan di Ibu Kota Rusia pada Kamis (10/2/2022), Lavrov mengatakan bahwa percakapan itu "seperti orang tuli yang berbicara dengan orang bisu," dan kedua pihak telah berjuang untuk menemukan titik temu.

"Tidak ada yang mendengar satu sama lain, dan sayangnya upaya kami untuk menjelaskan diri kami sendiri belum didengar," kata Lavrov seperti dilansir dari Russia Today.

Truss sendiri menggunakan pertemuan itu untuk mendesak Kremlin mengambil jalan diplomasi dan berargumen bahwa perang di Ukraina akan menjadi bencana bagi rakyat Rusia dan Ukraina serta bagi keamanan Eropa.

"Kami telah menuntut diplomasi selama bertahun-tahun dan kami akan terus melakukannya," Lavrov membalas.



Menurutnya Rusia telah ditipu dan dianiaya selama bertahun-tahun, berkali-kali, dalam hal perjanjian dan kewajiban dari negara lain.

London telah membunyikan alarm berulang kali dalam beberapa pekan terakhir, memperingatkan bahwa penumpukan pasukan Rusia di sepanjang perbatasan bersama dengan Ukraina bisa menjadi awal dari invasi besar-besaran. Truss menggandakan ancaman sanksi, mengatakan bahwa Moskow memerintahkan serangan, tanggapan dari negara-negara Barat akan melumpuhkan ekonomi negara itu.

“Rusia harus menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina, seperti yang ditandatangani Rusia dalam memorandum Budapest 1994,” kata Truss kepada Lavrov.

“Jika prinsip-prinsip ini dihormati, saya percaya bahwa dalam pembicaraan hari ini, kita dapat membuat kemajuan untuk memperkuat keamanan bagi semua,” imbuhnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1970 seconds (0.1#10.140)